Senin, 10 Februari 2014

Gosong di Gusung

Pulau Gusung ini letaknya nggak jauh dari Pulau Sangilaki yang memukau. Sebelum menjejakan kaki ke pulau tersebut, saya sudah girang duluan melihat penampakannya dari jauh melalui speed boat. Sebuah dataran berpasir putih yang luas tanpa ada satupun pohon yang menghalangi pemandangan. Saya pernah merasakan sebelumnya ketika bertandang ke Gili Nanggu di Lombok, namun "pulau mini" ini lebih menarik penglihatan karena airnya lebih jernih (bening cuy) dan pasirnya seperti berkilauan.

Enough said.





Saya langsung norak minta foto-foto
Kapan lagi bisa menyebrangi satu pulau ke pulau lainnya hanya dengan berjalan kaki saja? Sore itu laut mulai pasang memang sehingga arus mulai deras. Tapi nggak perlu takut kebawa karena dataran tempat berpijak luaaas banget, dan kejernihan airnya membuat kamu tetap bisa memperhatikan langkah, even sampai ke jari-jari kaki. 
Well, it is form perfectly for our eyes and mind :) Kali ini gegulingan pun dilancarkan ala putri duyung yang bisa membuat kehilangan gelar putri itu sendiri. Mungkin ikan dugong-dugong lebih cocok. Dan pada hari itu saya dan teman-teman sibuk mengucapkan tasbih dan tahmid, lebih sering daripada bulan-bulan suci lainnya. Rasanya waktu satu jam dan ratusan frame foto tidak cukup, kami pun meminta kepada guide untuk memperpanjang waktu di Pulau Gusung ini.
So, no wonder why my face skin was burned-out, wasn't? It is a price to pay anyway :D


Do not go where the path may lead, go instead where there is no path and leave a trail - Ralph Waldo

Another Fine Day in Derawan - Pulau Sangilaki



Spot difference between photos above!! Persamaannya jelas, sama-sama selfie bikin eneg. Perbedaannya: kulit di foto sebelah kiri masih putih terawat sedangkan kulit sebelah kanan basi-an terpapar galaknya sinar matahari di Derawan :D 

Looking back to several days earlier, setelah (terpaksa) puas main sama ubur-ubur di Danau Kakaban, the boat speeding through Sangilaki Island. Kurang lebih perjalanan 1 jam, sampailah kita di Pulau yang terkenal dengan penangkaran Penyu tersebut. And every baby is cute, isn't it, including turtles baby. Just check those out!





Ga mau kalah sama baby turtles yang banyak difoto-fotoin
It turns out, the island isn't less interesting with the cute turtle babies, it is soooo beautiful and I'm not exaggerating when I say paint-fully dreaming!

Pemandangan ini terletak di bagian belakang tempat penangkaran Penyu



And there's just eleven of us!



A photo says thousand words so I guess there's no use to describe how lovely it was. Puas gegulingan ala lumba-lumba, guide yang notabene penduduk lokal Derawan menggiring kita ke Pulau Gusung. 

Coming Up Next - How My Another Selfie Was A Burnt Face: Gosong di Pulau Gusung













Minggu, 09 Februari 2014

Susahnya Move On dari Derawan



Welcome to most beautiful spot in eastern equatorial. Here we are again, blabbing about Derawan. Amaze, that's what I'm feeling stepping my foot in there. This time, I'm talking about Kakaban island. It's about one hour from Maratua Island. Going at 8 am, cloudy weather still haunted. But this lovely place isn't lose its attractiveness. When we got into there, we're welcomed by dense forest. Scary and pretty at the same time.


And who can't resist swimming like in a private pool but moreover it is a lake! Di danau ini airnya payau, ga terlalu asin dan pedih di mata. Nyaman banget berenangnya ditemenin ratusan ubur-ubur imut. Temen-temen saya pada pose underwater sambil megang yang besar-besar, tapi saya kelewat geli. Jadi cukup deketin yang kecil aja dan senyum disampingnya, cheers!















Gak hanya di bawah air mata kita dimanjakan, namun sebelum "nyemplung" ke Danau "ubur-ubur" Kakaban ini, sejauh mata memandang otomatis senyum mengembang dan berseru, "waaah..."





Hmmm... empat hari tiga malam yang totally worth it dengan merogoh kocek sebesar Rp 3 juta-an.
Dengan rincian sebagai berikut:

  1. Kapal Tarakan - Derawan 4 hari: Rp 8.500.000
  2. Transportasi bandara pelabuhan: Rp 300.000 x 2
  3. Penginapan di Maratua dan Derawan selama 3 hari @ 150 - 250 ribu (1 kamar 3 orang)
  4. Transportasi pelabuhan - keliling Tarakan - Bandara: Rp 700.000 x 2
  5. Makan 12 x Rp 30.000
  6. Sewa alat snorkel: Rp 120.000
Total itu dibagi 11 peserta. Sebenarnya bisa sampai 12, hanya saja mentok pencarian kekumpulnya 11 aja... :D

Stay tune for more quest on beautiful Derawan!

Tambahan:

Danau yang terletak di pulau Kakaban tidak seperti danau-danau pada umumnya. Pada mulanya danau itu merupakan laguna dari sebuah atol, yang terbentuk dari karang lebih dari 2 juta tahun yang lalu. Pada jaman itu telah terjadi proses pengangkatan selama beberapa ribu tahun, yang membuat terumbu karang di sekelilingnya naik di atas permukaan laut. Lima kilometer persegi air laut terperangkap di dalam pematang dengan ketinggian 50m, menjadikan area tersebut danau air laut. Danau tersebut dikelilingi oleh pohon-pohon bakau dan disekeliling pulau itu sendiri tertutup oleh pepohonan yang lebat. Bagian garis pantai Pulau Kakaban yang menghadap laut dikelilingi oleh terumbu karang yang menurun curam.

Read more: KAKABAN : Danau Di Tengah Laut | Yayasan Terumbu Karang Indonesia (TERANGI) http://www.terangi.or.id/index.php?option=com_content&view=article&id=25%3Akakaban-danau-di-tengah-laut&catid=13%3Asains&Itemid=2&lang=id#ixzz2wllnw4gT