Rabu, 14 November 2012

Muay Thai

Pada suatu kesempatan saya mengikuti kelas Muay Thai, sebuah olahraga bertinju yang tentu saja berasal dari negara bagian Asia Tenggara itu. Kalo look up dari Google kira-kira definisi yang didapat seperti ini: Muay Thai (ThaiมวยไทยRTGSMuai ThaiIPA: [mūɛj tʰāj]) is a combat sport from Thailand that uses stand-up striking along with various clinching techniques. Untuk penjelasan lebih jauhnya didapat paragraf yang mendefiniskan asal muasal kata muay thai. Muay, diambil dari bahasa sansekerta (mavya) yang berarti "untuk mengikat bersama". Muay sering juga disebut sebagai Seni Delapan Tungkai karena olahraga ini melibatkan pukulan, pukulan sikut, tendangan, dan tendangan lutut. Masing-masing kanan dan kiri.

Untuk seseorang yang mempelajari ilmu bela diri (atau olahraga?) Muay Thai ini dipanggil dengan sebutan Nak Muay (that's me!) sedangkan praktisi dari Barat disebutnya Nak Muay Farang atau artinya "petinju asing" (or... is it supposedly me?).

         Menurut saya pribadi mengikuti kelas Muay Thai cocok sebagai olahraga selingan untuk menjalani pola hidup yang sehat. Keuntungan plusnya adalah kamu bisa menerapkan therapy melampiaskan emosi. Tinju, tendang, sikut sekuatnya! Apalagi hal-hal itu juga yang dituntut oleh sang pelatih, kalau masih terasa pelan dan tidak bertenaga akan diulang lagi, digeber lagi, dan akan terus diteriaki. Kebayangkan kalo di TV-TV lagi ada masalah terus scene-nya dicampur dengan adegan yang memacu emosi diselingi oleh petinju yang nafsu banget memukuli samsak dengan hand-glove nya kemudian keringat berhamburan sehingga terjadi dramatisasi pengambilan gambar. Ya kira-kira seperti itulah.


Suasana di camp
                Pada kedatangan pertama, saya dikagetkan dengan pemanasan yang menurut saya militan, padahal sih mungkin biasa saja. Sehabis stretching, disuruh skipping selama 3 menit. Awalnya berfikir, 3 menit aja nih, ga mau lebih? Ternyata memang sotoy, saya hanya sanggup 1 menit. Capek luar biasa. Pelatih pun dengan sabar menunggui saya selesai megap-megap, tapi tetap tidak ada toleransi waktu. Saya ditunggui terus. Habis itu langsung dilanjutkan dengan sit-up dan push-up masing-masing 10x dan kemudian diulang lagi hingga 3 set. Sudah bukan panas lagi lebih tepatnya mungkin mendidih.


Teknik yang menurut saya susah untuk dipraktekan adalah left-kick (tendangan dengan kaki kiri) karena saya dapat pelatihnya pun yang menuntut hal tersebut dilakukan dengan sempurna. Kalau masih ada yang miss, terus digeber lagi hingga betul dan hitungan baru dapat dilakukan. Jadi tendangan kiri yang sempurna ini melalui beberapa step yaitu kuda-kuda dasar, skip kaki, ketika kaki kiri dibelakang saat yang bersamaan telapak kaki kanan dibuka dan tendangan harus ikut memutar pinggang. Kalau tendangan kelihatannya hanya dari bawah dan tidak ada tekanan, maka dicoba terus hingga dirasa betul *lap keringet*. 

Sesi latihan berlangsung selama 2 jam namun tidak kontinuity. Kira-kira setiap selesai "Jab-strike-jab-strike" diberikan kesempatan untuk minum dan beristirahat. Overall, kelas Muay Thai ini merupakan olahraga yang pasti saya akan ikuti kembali bahkan saya berencana untuk menjadi member-nya. Selamat datang pelatih-pelatih ala militer! :)


Ciao!

Kalau mau info selengkapnya tentang Muay Thai bisa dilihat disini yang akan membahas lengkap sejarah dan peristiwa seputar kick-boxing tersebut sampai penyebutan jurus-jurus dari bahasa Thailand.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar