From where we stayed (me, and my husband's friends - read latest post
Dayan - Batanta, Raja Ampat) it took 2 hours by speed boat to reach Pianemo. What is Pianemo? well, I can't describe it completely but it is one of most visit spot if tourist came in here. Dan ketika kami datang, tempat ini baru diperbaharui dikarenakan even Sailing Raja Ampat yang belum lama terlaksana, Pak SBY gituloh yang datang. Saat itu dia sedang masa-masa terakhir menjabat kepresidenan (23 Agustus 2014).
Anyway, you knew you close to Pianemo when you see mini archipelago like this:
 |
This is not a black and white filter, it's just so cloudy when we get there |
Apa sih yang dicari dengan mendatangi Pianemo? Well, the view is absolutely amazing, for sure. Beside that, kalau mau berenang di semi air tawar makan disini tempatnya. Yup, Pianemo juga terdapat atol yang terbentuk. Some say it's like Wayag mini version. Wayag merupakan salah satu tempat faforit bagi pengunjung lokal maupun mancanegara. Namun suami tidak memutuskan kesana karena mendangar kabar tentang penduduknya yang suka mendadak nge-blok wisatawan yang datang tanpa sebab yang jelas. Masalahnya, untuk mencapai kesana juga membutuhkan banyak waktu dan bensin, yang artinya biaya yang lumayan. Dari Pianemo sendiri ke Wayag masih berkisar 3 jam perjalanan lagi.
Bagi beberapa yang ingin mendaki dengan pemandangan pantai yang indah juga melarikan dirinya ke Pianemo ini. Kami sendiri langsung dialihkan untuk menikmati pemandangan melalui tebing. Well, there's a lot of price for it (in this case, betis yang kenceeenggg):
 |
Look at those stairs! |
 |
Saking panjangnya tangga ini,terdapat kurang lebih 3 pos untuk kita beristirahat. Huh hah huh hah. |
 |
Pemandangan ini yang akan kita lihat setelah melewati 'rintangan' ratusan anak tangga |
 |
Beberapa penduduk lokal yang ikut menikmati pemandangan Pianemo |
Setelah turun, saya membasahi tubuh sebentar di danaunya. Airnya lumayan menyegarkan dengan pemandangan yang menakjubkan setelah dilihat dari atas tebing tadi. Tanpa banyak membuang waktu, kami berempat melanjutkan perjalanan ke Kampung Arborek.
Kampung Arborek merupakan sebuah desa wisata yang cukup terkenal juga di kalangan pemerintah pusat hingga ke internasional. Tidak membutuhkan waktu lama untuk mengelilingi Desa ini. Ketika saya dan suami kesana juga terdapat beberapa divers asing yang sedang bersiap untuk menyelam. Ya, tempat ini memang menyewakan penginapan. Namun bukan berarti tersedia perlengkapan snorkling dan diving, kita memang harus membawa sendiri-sendiri.
Menurut saya, pemandangan lautnya lebih indah dibandingkan di Pulau Dayan. Bagi yang malas menyelam pun bisa melihat ikan-ikan berenang dari atas tempat kapal berlabuh karena airnya sangat bening dan jernih.
 |
The reefs seeing from outside water |
 |
The divers I told before |
 |
Hundreds of fish on the side |

But first, let me take a selfie, Cheers!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar