Ohaiyo Gozaimasu!
Well, maybe the spell isn't correct, but it's like that roughly.
So, for holiday season, me and my husband decided to Babymoon in Japan! Yaaiyy!
First thing first, catching up a flight. It's a very-very-very important to go on the airport way early on time. In my experienced, we have to face a massive traffic in entering airport terminal. Mentioning people celebrating Christmast and many Umrah Tour on the line!
By chance, we have a night flight. Around 8 Pm by GA. Sadly, we have terrible issue with the travel agent we had paid before. My baby is registered as adult because actually we bought the ticket at Travel Fair long way before (8 months ago to be exact). The travel agent said, we couldnt buy as an infant as it's their promo. So, we bought a whole seat price. But then, the airline company demand a 10% price whereas we already paid for 3 tickets. So we have to buy one more infant price and burn the 1 ticket we book for the baby! What a loss! $500 are floating away! Huft. As long our Baby N can go along with us. But really, I'm so angry with the unprofessional agent travel we had dealing and promise never want to buy anything in there anymore 😡
Back then, what's more important is my baby safe and sound in the bassinet's plane om the way to NRT, Japan, yeay!
Mengenai membawa Baby N sepanjang perjalanan, tidak ada trik khusus. Mungkin karena jam penerbangan yang dimulai pada malam hari jadi saya tenang saja. Kebetulan jam tidur N sudah rutin semenjak usianya 3 bulan yaitu setiap pukul 7 malam. Penerbangan pertama (untuk transit ke Bali), N tidur pukul 8.30 malam. I think she's join our excitement! Plus, dia suka banget liat Bule ganteng disebelah saya, hihi. Sampai tuh bule ketawa geli karena N bisa lagi rewel karena ngantuk sama Ibu-Ayahnya, tapi langsung kasih senyum 3 jari liat tuh bule. Hmm... like mother like daughter yah... 😜
Sesampainya di Narita pukul 8 pagi waktu setempat. FYI, waktu Tokyo ini beda 2 jam dengan di Jakarta. Baby N juga tidak ada kerewelan yang berarti. Alhamdulillah. Hanya saja capek pasti berasa. Pertama karena waktu transit saat tengah malam. Kedua, karena posisi tidur yang tentu saja tidak nyaman di bangku pesawat. Ditambah lagi stroller Baby N hilang. 😱😱😱
Usut punya usut, seharusnya ketika transit di DPS, kami seharusnya mengambil stroller disana. Yang mana tidak kami lakukan. Jadi tertinggallah stroller itu... Untuk petugas bandara di Narita koperatif dengan menghubungi pihak bandara di DPS dan berjanji untuk mengantar stroller tersebut ke tempat penginapan kami di Tokyo. (Yang sayangnya baru datang 5 hari kemudian dan saat itu kami tengah "hijrah" ke Osaka. Jadilah dikirim lagi ke kantor Garuda di Narita)
Mengenai alamat dan cara untuk sampai ke apartemen jujur saja saya "lepas tangan" dalam arti menyerahkan segala urusan kepada suami saya. Saya prefer mengurus segala keperluan untuk Baby N, seperti urusan makanan, pakaian, dan segala perlengkapannya.
Oke, mengenai detil urusan Baby N dibahas satu-satu ya...
Makanan: Untuk rencana liburan 12 hari di Jepang, akhirnya saya "menyerah" dengan idealisme No Instant Food for Baby. Atau No Factory Made. Secara saya juga gak ngasih perawatan tubuh untuk baby yang "pabrikan". Intinya saya melihat produk-produk yang sekarang beredar terlalu dikomersialisasikan. Termasuk urusan makanan untuk Bayi, namun beberapa hari sebelum berangkat, saya dan suami akhirnya berbelanja instant food. Dengan pertimbangan kompromi akan liburan kami yang menjauhi dari rutinitas dari hari biasanya.
Food finger yang kami beli adalah Happy Family. Puffs rasa Purple Carrot dan Blueberry. Kayaknya N suka teksturnya dan rasanya enak. Selalu dilahap kalau disuapi. Satu lagi dari merk Organix rasa Carrots & Tomatoes. N agak lama dan berantakan kalau makan ini, jadi kalah pamor dengan merk food finger yang satu lagi.
Kemudian untuk makannya kami membeli dari Heinz. Merk import ini, N selalu melahap habis rasa Blueberry dan Banana. Keduanya jenis oat. Ada satu hari N menolak kedua instant food tersebut, mungkin karena waktu pemberiannya yang kurang tepat (terlalu berdekatan dengan pemberian ASI atau terlalu sering), jadi dicoba lagi di kemudian hari dengan diselingi beberapa fresh food, N kembali melahap habis Heinz tersebut.
Satu lagi merk luar negri adalah Organix multigrain dengan bungkus berwarna ungu. N suka sih, tapi isinya kurang beragam. Lebih bagus jika ada buah sebagai campuran. Namun, setelah "trial & error" masukin strawberry, blueberry, dan pisang, tuh multigrain gak kesentuh.. Untuk yang merk lokal sendiri ada Promina rasa Nasi Tim dan Nestle rasa Cerelac. Saya jarang memberikan kedua instant food ini, karena kurang cocok dengan teksturnya. N sendiri tidak pernah habis jika diberikan kedua baby food ini. Namun tetap saya bawa kemana-mana dengan pertimbangan urgensinya.
Kebetulan saya dan suami bersepakat untuk memilih penginapan dari Air BnB dengan pertimbangan kitchen utensils-nya, jadi kami tetap bisa memberikan fresh food untuk N. Selain itu mesin cucinya juga berguna sekali agar kami tidak membawa "oleh-oleh" saat pulang ke kampung halaman.
Sekian dulu sebagian kecil cerita saya liburan ke negeri sakura membawa Baby N.
From Tokyo with love,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar