Sabtu, 27 Februari 2010

You didn't say it with verbal nor non_verbal gesture. But still, where do I go?

Ak pernah yg namanya semangat, yg jlas bukan sekarang.
Padahal rasanya mau liburan rasanya kok kaya mau ke sekolahan.
Capek tau mikirin kamu terus, emangnya enak.
Hilang yah kontak bbmu? Hilang juga tali yang menyatukan kita.
Padahal di dalamnya aku simpan tuh perbincangan2 kita, dari yang panas, hangat, sampai akhirnya garing. Tapi lolos juga deh.
Terus kamu add aku lagi, dengan pin yang berbeda. Aku tanya, ko pinnya baru? Kamu jawab, iya ga boleh? Aku cengengesan. Itu semua terjadi pada pukul 13 menit ke 53. Satu menit yang menjungkir balikkan jantungku, tapi dengan cepat reda ko. Abis, kamu ga bales2 lagi.

Jumat, 26 Februari 2010

Instead of idolizing past and scare of the future, I learn from my past and ready for my future

Dalam bis yang gue naikin, gue selalu sebel sama pengamen yang dateng. Menurut gue kualitas suaranya sember, alias kaga ada yang mutu. Abisnya gue sebel karena itu akan mengganggu kesenangan gue yang sedang mendengarkan mp3. Gue memang selalu memasang mp3 di telinga ketika naik bis.
Pagi ini seperti hari-hari biasanya gue berangkat kantor, perbedaannya adalah pada saat gue berada dalam p76 arah senen. Yang pertama adalah mp3 gue rusak, yang kedua, gue bertemu dengan pengamen yang merubah cara pandang gue. Ada satu tim pengamen, terdiri dari 2 orang, cewek dan cowok. Lead vokalnya itu yang cewek. Yang cowok sebagai gitaris. Pada awal gitaris berambut gondrong sebawah telinga dan berjaket tebal merah meminta izin untuk bernyanyi pada penumpang dengan suara seraknya, gue udah bertekad untuk menghiraukannya dan fokus dengan "eat, pray, and love" yang sedang berada di pangkuan.
Cuma gue orangnya gampang banget teralihkan. Sang lead vokal mengambil tempat disamping gue, dan gue bergeser sedikit karena pantatnya terlalu dekat dengan wajah gue. Kemudian gue kembali mencoba untuk tekun membaca.
Nggak bisa. Suaranya yang keras memaksa gue untuk menutup novel dan mengalah.
Sesuatu yang ngga pernah gue duga sebelumnya adalah, gue akan menikmat alunan lagu yg mereka bawakan. Si lead vocal menyanyikan lagu BCL dengan baik. Lagu terbarunya BCL yang ada lirik "jika kau ingat aku juga ingat, dan rindu juga rasa" something like that. *by the way I hear that a lot because of my father put that to his RBT, don't know why dad, sigh
Oke balik lagi. Yap, gue mendengarkan lagu yang pengamen tersebut nyanyikan. Di luar dari suaranya yang ga pas-pasan, dia juga bisa membawakan nadanya dengan pas. *Or trie utami would say it maybe has to do with pitch control.
Lagu kedua adalah lagu kotak yang pelan-pelan saja. And the character of her sound kinda same with Kotak's style. Jadi it's worthed to listen their song once again.
Sampainya di pasar Jumat, sampai juga lagu kedua pada akhirnya dan mereka ternyata masih berencana bernyanyi lagi. Lagu ketiga bukan lagu pasaran, tentang rohani islam. But don't think of it as melancholy and sad song, malahan lumayan nge beat dan liriknya gue perhatiin juga ga yang melayu melas gitu, melainkan bagus, karena mendorong kita untuk bersyukur. Intinya begitu, untuk keseluruhannya gue dah lupa.
Ternyata lagu tersebut merupakan lagu penutup dan ketika sang wanita vokalis berjalan dengan kantong permennya, mengangsurkan pada penumpang, gue finally could seen herself clearly. Tampangnya bersih dan dia juga berdandan. Rapi dan ga berlebihan. Enak diliatlah.
Selepas mereka pergi, pikiran gue kosong sambil menyenandungkan lagu yang baru gue dengar yang dibawakan oleh dua pengamen tadi. Beberapa lama dengan pikiran yang kosong, kemudian gue tersadar kalo saat-saat tadi adalah saat gue ngerasa paling lama bisa ngga mikirin dia. And I think to myself, it's just nice.
Let's move on to another side of my life lately, semenjak kedatangannya dalam hidup gue which means like a month ago, selama sebulan itu pula bayangannya ga bisa lepas dari gue. Dan gue sangsi ketika gue tidur pun itu merupakan a-free-his-zone-on-my-mind karena ga jarang gue memimpikan dia.
Dibalik masalah selalu ada hikmahnya. Hikmah dari mp3  gue rusak adalah pikiran gue bisa lepas selama setengah jam dari bayangan dia, rasanya tenang dan sunyi. *iya, gue mikirnya sunyi. Dan hidup ga cuma tentang didengarkan, melainkan ada juga yang namanya mendengarkan.

Rabu, 24 Februari 2010

nguping jakarta cuma dari telinga kanan ala produser sore gue

Saat itu c Ghincring yang lagi heboh mencari file di depan komputer, tiba-tiba tidak fokus. Gerangan yang membuat dia tidak fokus adalah dia tidak lagi menjadi disorientasi hari seperti yang tadi pagi dia gembor-gemborkan.
"Ehh besok udah hari Kamis ya? Alhamdulillah tinggal besok kerjanya. Eh jung, long weekend nih!"
"Iya makanya doain kita bisa partaaaay yah saturday nanti!"
terus kita ber high five.
Terus c Ghincring ngomong, "Jung, kalo hr Sabtu jadi, it would be the first time for me to come to place like that."
Dengan jumawanya gue nanggepin, "yes yes, please please lose your virginity on that place."
Tanpa ada maksud serius, hanya saja kita berdua memang bercandanya seperti itu. tapi orang yang bener-bener ga pengen gue ajak ikutan untuk bercanda sampah macam begituan, nengok, yaitu produser gue yang, gue pikir, lagi sibuk kerja. "Haaaah apa Jung, wow, Ujung..."
Gue cuma sok nutup2in muka aja pake sebelah tangan sementara si Ghincring masih sibuk ngoceh apa gue ngga denger. sementara itu produser sore gue yang bernama mas Sancring masih terlihat intereeeeest banget dengan omongan gue barusan. gue jadi berasa waktu itu berasa lamaaaa banget. kapan udahnya yak, bahkan mas Sancring jadi ngebahas sama produser pagi gue, ngasih tau apa yang gue katakan.
"Apa, apa.. awalnya party apa gitu. terus abis itu dia ngomong lose virginity."
pasti untuk seterusnya dia nyesel konsen kerja instead of dengerin kita talk garbage.

melodi kesenangan 3 bisa blackberry gprs juga

Selalu tidak bisa diduga,
Tidak pernah dinyana,
Kamu menyapaku di waktu yang tak biasa,
Kadang siang, kadang Isya
Dan aku selalu menghiraukannya

Seperti hari ini
Kamu bbm aku di malam hari
Saat aku sedang makan bersama pacarku di Sensi
Seperti yang kesekian kali

Tidak seperti yang dibayangkan
Kamu memberiku undangan
Acara pada Sabtu malam yang akan kau bawakan
Aku ingin datang dengan besar harapan

Really
Kinda
Hoping
Seeing you
Playing
That turntable
Up

Minggu, 21 Februari 2010

Handphone, 1 bungkus rokok, sebatang lighter, dan 3 macam minuman

Di dunia yang penuh penilaian ini aku merasa sendiri. Khususnya sekarang ketika di meja ini aku menyeruput es coklat, sendiri. Terlalu manis. Seperti kenangan yang coba aku kesampingkan. Tidak dihilangkan, hanya coba untuk dilupakan.
Mengikuti pulang bersama mereka dan memutuskan untuk menginap, tidak ada rencana, keputusan yang mendadak. Sesampainya di rumahnya panggilan alam datang, aku memasuki kamar mandi dan membakar sebatang rokok. Ketika sudah duduk dan mencapai hisapan yang kedua, zat nikotin mulai bekerja, menenangkan otakku. Ketika menghembuskan asap, aku memejamkan mata, inilah kedamaian. Di rumah sahabatku, bersama sahabatku yang lain lagi. Aku selalu menyukai girl's night out yang berkualitas seperti ini. Disamping itu juga ini merupakan temu kangen setelah berbulan-bulan tidak berceloteh ria.
Tetap harus balik ke realitas karena si waktu yang sombong. Udara panas dan hambar menerpa wajahku begitu keluar dari taksi. Wajahku makin ditekuk ketika menjatuhkan tas ke lantai kamar. Kenapa sepi sekali? Kemana-mana orang? Kemudian aku menyadari. Ini adalah atmosfer yang biasa, hanya saja aku baru menyesuaikan diri karena baru berpisah dari suara sahabat-sahabatku. Ketika bersama mereka, aku tidak pernah membuka mulut terlalu banyak, hanya berada disamping mereka dan mendengarkan aku sudah berada pada zonaku.
Atmosfer disini dingin tetapi menyengat. Namun aku selalu mampu membangun duniaku sendiri dan sekali lagi waktu dengan angkuhnya mengusirku ke hari yang lain lagi. Memaksaku untuk bergerak, maju. Padahal terkadang aku ingin mundur saja. Maju itu hanya untuk orang-orang yang optimis dengan hidup mereka dan pasti dengan apa yang mereka inginkan. Aku disini masih terjerembab dengan cara apa aku bisa mengetahui apa yang aku inginkan.
Namun keadaanku masih lebih baik daripada yang mengurusi rumahku, dia jauh dari rumah, dan keluarga dan tidur di tempat yang tidak bisa dia sebut rumah, secara harafiah maupun analogi.
Seperti baru kemarin aku bertemu dengan mereka, tiba-tiba sudah sepuluh tahun kemudian kita berhasil menjalin hubungan. Sudah berpuluh-puluh bungkus rokok yang kita habiskan bareng, banyak gelas kopi yang kita seruput, silih berganti nama-nama cowok yang berbeda yang sudah kita puji dan umpat, argumen, persetujuan, celaan, pujian, mewarnai hubungan kita dalam jutaan jam yang dihabiskan.
Siklus yang akan terus kita lakukan, namun dalam kualitas emosi yang berbeda.
Aku tidak suka jika harus memikirkan putaran hidup yang telah atau akan dijalani.
Meringkuk dan tutup mulut dalam sengatan atmosfer dingin ini sepertinya lebih mudah untuk dilewati, walau tidak mudah untuk dijalani.

Sabtu, 20 Februari 2010

Just burden thoughts

Bangun pagi dan batin langsung berteriak tanpa bisa dicegah, "yaaay it's saturday and holiday." Udah kebayang banget bakalan ngabisin waktu depan laptop trus dvd an dan judul-judul seperti "the pricess and the frog"; "the man who stares at goats"; "new york I love you"; dan masih banyak lagi lngsng berkelebatan di kepala. Namun di sisi lain tidak akan menonton film-film tadi pun berkelebatan juga. Masalahnya film-film itu menumpuk begitu saja dari awal beli 2 minggu lalu. Entahlah, end up nya gue prefer nyelesein "friends" yang season pertama dulu. Menarik, serial tv show friends adalah serial diatas paling favorit saya, hehe :)) baru kemarin saya bercerita kepada pacar saya ketika kita lg "hengot", ulah pheobe yang membujuk ross untuk meminta tiket konser kepada Sting dengan menyanyikan lagu The Police dan liriknya diganti, "RossCan..!!" Apalagi nanti ada janji untuk lunch bareng sahabat saya dan biasanya kalau kita sudah bertemu, ngobrol 1 jam 2 jam ga cukup deh. Secara ya sahabat saya yang satu ini hobinya ngobrol. Hihihi, kayak ibu-ibu deh gaya omong gue.

Mellow dikit yuk, hahahaha :D
Gue percaya bahwa sikap optimis itu baik, dan akan menuntun kita kepada kebaikan pula. Jadi kalau kita sudah terus meminta kepada yang di Atas tapi nggak dikasih juga well then it is for the best. Ternyata, ada kalanya untuk menuju yang terbaik ga dengan jalan yang kita inginkan. Tidak mudah berada dalam fase ini secara menurut kita apa yang kita inginkan itulah yang terbaik. Namun apa yang kita inginkan bukan berarti yang kita butuhkan, benar kan? Menarik sekali gue jadi teringat sebuah kalimat di buku "subjek: re" yang mengarang novelis Indonesia. "Mungkin manusia tidak berhak menginginkan oleh sebab itu dia dikelilingi oleh hal-hal yang tidak diinginkan". Gue ga menentang kata-kata itu tapi juga bukannya setuju. Bukannya siap untuk memberi argumen pula ;P
Bisa dibiling fase ini adalah fase bertanya-tanya. Kenapa ya gue minta ga dikasih. Apa salah? Baik untuk siapa? Apa yang kurang? Karena terlalu banyak dosakah gue? Apa belum? Tapi kapan? Tandanya apa?
Tapi kita harus berhenti bertanya sampai situ saja karena kalau lebih, bisa-bisa kita akan.. Dosa besar. Sebenarnya titik-titik itu ga bisa gue isi.
All I want to say is not easy to get through the phase. Masih dan selalu yakin waktu akan mengobati.

Jumat, 19 Februari 2010

Puter2 senayan, hinggap dari mal yang ke arah pusat hingga yang ke selatan. Langkah kaki sudah letih untuk menapak namun hati masih tetap ingin menjejak. Tidak tahu harus kemana namun tahu persis yang ingin dituju. Dia. Entah itu bersama ceweknya atau sendiri. Asal melihat sosok kurusnya. Namun malam ini aku benar-benar seperti dihempaskan, jatuh, benar-benar hilang harapan.
Aku tahu disini aku yang biasa mengharapkan yang tidak biasa. Namun kebiasaanmu merayuku yang membuatku menginginkan. Entah sampai kapan aku harus terbiasa.
Mencoba menerima ini semua telah berakhir, tapi ga pernah bisa mengerti.
Maksud hati mau ketemu dia, kenapa malah ketemu dia? Mana kamu.
Tidak ada janji yang diingkari, hanya saja hati ini patah. Pada dasarnya aku bukan wanita yang lemah. Tapi sekarang aku parah.
Rasanya seperti kehilangan, padahal aku ngga pernah memiliki kamu. Tiba-tiba membenci waktu yang berjalan, dan takdir yang sengit. Aku ingin menyalahkanmu yang pergi terlalu cepat, tapi kamu bukannya datang padaku. Tapi aku juga tidak mau menyalahkan diriku yang menjejakan diri di ruangan itu, saat itu pikiranku hanya ingin mencari ilmu, jatuh cinta bukan rencanaku.
Percuma, semua percuma. Rasa marah ini juga percuma. Asa ini percuma. Bahkan harapan pun bs capek. Keinginan bisa malu.
Nyampe kantor telat jam 12 siang, langsung makan. selesainya, ngerumpi, tawa tiwi terus foto-foto. abis itu jam 2 siang lagi seru-serunya (baca: dengan ngantuk dan malas yg sgt) nyari softnews untuk materi siaran sore, eh dikasih tau operatornya, penyiar yang sore kaga on air hari ini. yaaaah... terus gue ngapain dong. pekerjaan mencari berita itu kan satu-satunya harapan gue punya pekerjaan di ruangan jdfi ini. huahahaha. yaaa jadilah sekarang gue masuk kantor dengan makan gaji buta. ehhh, just for today lohhh, besok2 gue janji deh bakalan kerja dengan rajin dan anggun (yang terahir kaga ada hubungannya sama sekali)
keadaan kantor sepiiii banget :))) yang lain pada ngurusin final audition jjf 2010 di fx. jarang banget merasakan kesunyian ini di ruangan *dancing
terus tadi umay ngajakin ke fx, mau bentar atau lama yang penting mampir aja dulu.. jam setengah 6 nanti. gue juga tadinya mau ke fx tapi kalo ga da temennya bingung juga sih, ngapain. ghina pasti sibuk banget, secara di kan LO. ngebayangin dia yang ke-hectic-an pasti ngacak2 rambut mulu.
tik tik tik.. sedang menghitung waktu.

Kamis, 18 Februari 2010

falling in love with an egocentric jerk

I thought what I have now is more than fulfilled. I was just about asked that to my bf, honestly. last night when his head right beside me, "do you feel fulfilled?"
"Kamu?"
"Yea." LIED.
"Aku belum, soalnya aku belum dipeluk kamu."
then I locked my arm around him then he put a big smile, "skrg aku udah merasa terpenuhi."
I have this lovely family and say, more than faithful bf, angelic friends.
but without him, I am thankless.
segalanya tentang dia, gue nggak tau.
so, I'm in crush with this man, dan ketika dia rajin nge bbm in gue dengan segala gombalannya, gue pikir rasa gue ini bersambut. setelah itu semuanya udah ngga sama lagi. lucu, ketika kita berfikir bahwa hidup butuh proses panjang dan lama untuk membuat situasi berubah drastis, pada kenyataannya, itu dibutuhkan hanya satu malam saja.
satu makan malam di fudcourt PS.
mundur dulu beberapa hari sebelumnya, gue adalah seorang gadis manis yang jatuh cinta kepada pacar gue sendiri. apa yang kurang dari kita? ngga ada. selera musik kita hampir sama. kalau pun beda, kita akan dengan baik hatinya membuka kuping kita untuk mendengarkan rekomendasi masing-masing. kemudian berkomentar. kemudian bercerita. nggak pernah garing. ngga pernah tanpa maksud. kita bisa berdampingan, berpelukan, kemudian mengobrol berjam-jam. tentang apa saja. gerutuan dia gue tanggepin secara serius. ambekan gue selalu dia tangani dengan cara yang menyenangkan. gue selalu suka melihat gue dan dirinya berjalan berdampingan, it feels so real, and it looks so right.
Boom, semuanya berubah karena pria ini. pria yang dari usianya saja sudah menunjukan kematangan. very very well done. if the analogy he is a steak, well, so yummy to eating it.
can't replace him on my mind. just can't take him out of my head.
but.. he's already dating. and in love... with himself.
selalu, bangun tidur gue dipenuhi dengan momentnya. even I was spending whole night with the bf. pagi ini gue terbangun dengan lirik lagu it's all coming back to me: "I finished crying in the instant that you left. but I can't remember where and when and how..." semuanya itu melatari bayangan dia. berkabut. ga jelas. udah lama banget gue ngga ketemu dia.
selalu terluka dengan tindakannya yang datang dan pergi oh begitu saja. selalu menikmati setiap luka yang dikarenakannya, selama dia masih melihat gue walau itu hanya untuk menargetkan bagian dari kulit gue mana lagi yang akan ditoreh dengan ketajamannya.
udah sekitar dua hari gue ga berhubungan sama dia. dan mungkin akan lebih lama lagi. semakin lama ditinggalkan, perasaan gue makin datar. yang sekarang masih bisa raba perasaan gue terhadapnya adalah kekaguman sosok yang pintar akan seni. dan hidup yang dia lalui. walau gambaran yang gue miliki mungkin hanya sedikit sekali dari yang gue tahu. hanya saja gue selalu tau apa yang dia ngga tau bahwa gue tau tentang dirinya. dan gue menyatakan hal itu padanya. kalau dulu gue mendapat informasinya karena ketidaksengajaan, sekarang gue berusaha mencari informasi tentangnya lewat internet yang mana sangat mudah karena ketika mengetik namanya gue mendapatkan 12.500 hasil dari bapak google yang sangat membantu.
tapi rasa sendu menggerogoti gue saat melakukan hal itu hingga akhirnya gue memutuskan untuk menutup window internet dan merasa sudah tau banyak dari yang gue butuhkan.
kejelasan akan sangat menyenangkan, namun untuk sekarang ini, satu-satunya orang yang bisa memberi itu, seperti tidak mau tahu. apalagi peduli.
well, it's just nice, you know, to meet you. it makes me have a standard how to be a person. yes, you gave me inspiration.

mmmm whatcha do

lagi terngiang-ngiang lagunya imogen heap.
hmm starting to write.
hmmm.
I was thinking.
...
...
tadi nemuin resensi film baru, authornya c nicholas spark yang notabene bikin tentang the notebook dan a walk to remember yang menguras air mata. best drama I've seen, I think. ya. dia akan mengeluarkan film terbaru yang ditulisnya berjudul, dear John. yang main oh-my-god-look-at-that-six-packs Channing Tatum. hmm, kritisi film sih meragukan dia akan bermain bagus di drama ini karena sebelumnya dia belum pernah main. well, let's give him a chance to show his ability action. lawan mainnya sendiri bernama Amanda Seyfried yang namanya masih asing di telinga gue, well mungkin gue yang kurang concern, tapi tampangnya udah familiar gt. kalo dari trailernya sih... belum tau, buffernya lama. tapi gue pribadi sih tertarik.
ada jenis yang sama seperti genre film dear john in dan authornya si n. spark juga. judulnya the last song diperankan oleh Miley Cyrus. ngga tau kenapa dia yang main. hmm, kenapa gue ga setuju karena belakangan ini sering banget ngeliat dia dimana-mana jadinya bosen. pas lagi nyari trailernya ternyata malah dapet soundtrack film the last song itu dan yang membawakan tidak lain tidak bukan si aktris itu sendiri. ga sempet ngafalin judulnya karena udah terlanjur duluan mencibir apa yang gue liat. "Just like another teen movie" that was my first glance thought.
well I don't know kalaupun ahirannya ternyata su'udzon gue salah gue akan lebih menyarankan pemilih atau pembuat video klip soundtrack untuk lebih mengemasnya secara menarik, karena untuk gue sendiri nggak tertarik buat mendalami lebih lanjut bagaimana sih the last song itu. we'll see lah.