Sabtu, 20 Februari 2010

Just burden thoughts

Bangun pagi dan batin langsung berteriak tanpa bisa dicegah, "yaaay it's saturday and holiday." Udah kebayang banget bakalan ngabisin waktu depan laptop trus dvd an dan judul-judul seperti "the pricess and the frog"; "the man who stares at goats"; "new york I love you"; dan masih banyak lagi lngsng berkelebatan di kepala. Namun di sisi lain tidak akan menonton film-film tadi pun berkelebatan juga. Masalahnya film-film itu menumpuk begitu saja dari awal beli 2 minggu lalu. Entahlah, end up nya gue prefer nyelesein "friends" yang season pertama dulu. Menarik, serial tv show friends adalah serial diatas paling favorit saya, hehe :)) baru kemarin saya bercerita kepada pacar saya ketika kita lg "hengot", ulah pheobe yang membujuk ross untuk meminta tiket konser kepada Sting dengan menyanyikan lagu The Police dan liriknya diganti, "RossCan..!!" Apalagi nanti ada janji untuk lunch bareng sahabat saya dan biasanya kalau kita sudah bertemu, ngobrol 1 jam 2 jam ga cukup deh. Secara ya sahabat saya yang satu ini hobinya ngobrol. Hihihi, kayak ibu-ibu deh gaya omong gue.

Mellow dikit yuk, hahahaha :D
Gue percaya bahwa sikap optimis itu baik, dan akan menuntun kita kepada kebaikan pula. Jadi kalau kita sudah terus meminta kepada yang di Atas tapi nggak dikasih juga well then it is for the best. Ternyata, ada kalanya untuk menuju yang terbaik ga dengan jalan yang kita inginkan. Tidak mudah berada dalam fase ini secara menurut kita apa yang kita inginkan itulah yang terbaik. Namun apa yang kita inginkan bukan berarti yang kita butuhkan, benar kan? Menarik sekali gue jadi teringat sebuah kalimat di buku "subjek: re" yang mengarang novelis Indonesia. "Mungkin manusia tidak berhak menginginkan oleh sebab itu dia dikelilingi oleh hal-hal yang tidak diinginkan". Gue ga menentang kata-kata itu tapi juga bukannya setuju. Bukannya siap untuk memberi argumen pula ;P
Bisa dibiling fase ini adalah fase bertanya-tanya. Kenapa ya gue minta ga dikasih. Apa salah? Baik untuk siapa? Apa yang kurang? Karena terlalu banyak dosakah gue? Apa belum? Tapi kapan? Tandanya apa?
Tapi kita harus berhenti bertanya sampai situ saja karena kalau lebih, bisa-bisa kita akan.. Dosa besar. Sebenarnya titik-titik itu ga bisa gue isi.
All I want to say is not easy to get through the phase. Masih dan selalu yakin waktu akan mengobati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar