Sabtu, 28 Desember 2013

Flying Fish in Bali

Pertama kali diajak sepupu langsung "hayok!" karena pada dasarnya aku tipe orang yang seneng nyobain semua hal, walau to tell truth ga tau apaan tuh "Flying Fish". Semacam jadi nelayankah?


Ternyata sebuah olahraga air terbaru yang sangat memacu adrenaline. Mengandalkan laju kencang angin yang ditarik oleh speed boat sehingga "ban" yang kita tumpangi akan melayang sampai tinggi 5 m. Untuk menaiki Fly Fish harus dua orang, tok. Agar melayang seimbang.

Water sport ini bisa ditemui di Tanjung Benoa, Bali. Dan, jangan banget menaiki saat holiday season, the price is so high. Saya dan sepupu dikenakan 400 ribu per pax disaat harga normal adalah Rp 75 ribu per orang (which mean 150 ribu per pax). Gila memang bagaimana orang bisa mengeruk rezeki (otak marketingnya muter). I bet many businessman got big leprechaun too in this Christmast Holiday. Nama tempat yang memang terkenal menampung berbagai aktivitas air ini adalah "Basuka". Fasilitasnya lengkap mulai dari banana boat hingga parasailing. Hanya saja ketika kami datang kesana, para penjaga-nya bilang arah anginnya lagi gak bagus. Entahlah. Oh ya, para penjaga ini sangat friendly dan doyan becanda. Bagi yang risih dengan serangan SKSD attack, banyak nahan tangan ya kalo nggak mau kelepasan nonjok.

me and my cousin pose sebelum ber-ikan terbang



Sabtu, 30 November 2013

A Cake You Can't Say No To Unless You're Crazy

Oke judulnya memang rada lebay namun mengingat kehadirannya nggak pernah absen di setiap toko bakery, sebuah cheese cake memiliki kerinduan tersendiri bagi setiap orang. Pilihannya pun bervariasi, mulai dari embel-embel buah berry, hingga dipadu cemilan seperti coklat atau oreo. Dalam kesempatan kali ini saya memilih untuk memadukannya dengan buah blueberry. Alasannya biar rasa ga terlalu maghte (enek), disamping itu kandungan vitamin dari buah yang satu itu juga bagus untuk tubuh. Berikut merupakan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk kamu membuat unbaked blueberry cheese cake.

250 ml krim cair
250 mg krim cheese (merk yummy atau mascarpone juga bisa. katanya sih yang paling enak merk Cheddar)
150 mg gula halus
1 botol selai blueberry
1 pack buah blueberry
1 pack biskuit gandum
50 mg margarin

Pertama yang harus dilakukan, hancurkan biskuit gandum setelah itu campur dengan margarin yang telah dilelehkan. Tata kedalam pyrex/loyang/tupperware berbentuk layer tipis pada dasarnya. Ratakan.

Untuk adonanannya, kocok krim cair hingga kaku setelah itu masukan gula halus dan krim cheese-nya. Aduk kembali hingga rata. Tuang adonan keatas tatanan biskuit yang telah diratakan pada loyang. Olesi bagian atas adonan dengan selai kemudian hias  blueberry secukupnya (secantiknya).



put in the freezer for 2 straight hours then u could consume it happily :) for maintain, just put in the refrigerator so it won't get frozen. Happy eating :)



Selasa, 26 November 2013

Pulau Maratua, Berau - Kalimantan Timur





Bahagia. Empat hari di Indonesia bagian Utara. This time, I will post the beginning of the happiness journey starts itself.

I'm chasing my flight in 5 am, so in estimate time I'm going from home by 3 am. But feeling excited. Kalau kata Ke$ha, wake up in the morning feeling like P. Diddy, put my glasses on I'm gonna hit the city (ABG banget). NEXT, setelah berkumpul sama temen-temen di tempat yang dijanjikan, we're so ready for Derawan! But in this chance I will depict about Maratua Island.

Sempet liat sunrise taken from pesawat
Penerbangan menuju kota Tarakan memakan waktu 2-3 jam dari Soeta Airport (CKG). Sesampainya kita langsung menuju pelabuhan Tarakan yang hanya 15 menit dari bandara Juwata Tarakan International Airport menggunakan taksi. Setelah bertemu dengan ABK kapal yang sudah disewa dari jauh-jauh hari, we're loading our things to the boat and ready to roll! (sok asik). Destinasi tujuan langsung ke tempat penginapan which is in Derawan Island, lamanya sekitar 3-4 jam. Saat itu cuaca mendung dan angin kencang, jadi di tengah jalan sempat berhenti sebentar menunggu gelombang air laut untung tenang.

Pertama kali naik speed boat! Yang saya rasakan adalah terguncang, in literally, not figuratively. There's a reason why they called it a SPEED boat because it's speeding so fast! Namun ya itu tadi, menembus arus gelombang laut secara kasar sehingga kapal terantuk-antuk membuat saya yang duduk di bagian depan kapal terguncang-guncang, khususnya seputar bagian perut. Hell it was shaken! Teman-teman yang lain berseru akan terbiasa, setelah satu jam perjalanan saya pun masih mencari-cari rasa biasa itu. Sisanya rasa kantuk yang membuai selama perjalanan >> light header of narcolepsy syndrome

And here we are...

sampe juga di Derawan!

After a long and nice rest, we head up the morning to Maratua Island. Cuaca mendung pun masih setia mengiringi perjalanan kami, but still the water oh so clear and green. It's the sea you cannot find in Jakarta, even in Bali (baru pantai-pantai yang gue datengin aja sih such as Kuta, Padang-padang, Dreamland, Blue Point, etc). Ke Maratua sendiri membutuhkan kurang lebih satu jam perjalanan menggunakan kapal cepat (speed boat) dari Pulau Derawan.



Jadwal hari ini adalah ke Maratua Paradise, but first stop we're being directed to Maratua island priorly. Isinya so so so romantic, it's like love is definitely in the air. Tapi sayang banget tempat ini sepi dan ga kerawat :( :( :( Bagi yang mau menginap disini, disewakan seharga 84 poundsterling, per kepala. yep, pretty expensive, ditargetin untuk turis mancanegara pastinya. Fasilitas yang didapet adalah kabin kamar ber-AC, breakfast, dan ada jacuzzi nya juga. Sayang sedang tidak diaktifkan ketika saya kesana dan tergenang air kotor. Sampai ga tega mau fotonya. Dan tidak ada seorang pun yang menginap disini, orang-orang yang ada disana hanyalah penjaga rutin. Ini kira-kira gambaran kamarnya:



Diluar ketidakterawatan itu, tempat ini indah dan yang sudah saya sebutkan tadi, sangat romantis. Cocok untuk pasangan yang ingin berlibur.








Puas memutari satu pulau (dan berfoto-foto, banyak foto), saya dan teman-teman menuju kapal yang siap mengantar ke destinasi selanjutnya. Kita pun mengarah ke dermaga karena kapal menunggu disana. Taking a long walk, our eyes are spoiled by delightful view. Samudera di masing-masing sisi dan kita bisa menemukan bintang laut yang terbenam di dalam air yang jernih. Lebih beruntung lagi kita bisa menemukan penyu yang melintas melalui jembatan yang kita seberangi. Peaceful.

The boat is waiting in the edge of bay

a beautiful tortoise came across

oh yes that is

a blue starfish
a type of place you want put in a list 100 things to do before die :)









Selasa, 12 November 2013

Rumah Makan Bu Ageng - Edisi Malam

Restoran ini saya dan keluarga kunjungi tidak lain karena kami mendengar pemiliknya adalah seorang seniman terkenal di Indonesia, tidak bukan adalah bapak Butet Kertaradjasa. Kebetulan ketika kita makan disana, beliau sedang makan malam bersama para koleganya namun saya mengurungkan  niat untuk foto bersama karena malu. That's how I adore, staring from distance *grin*

"Warung Masakan Omah - Indonesian Cuisine: Bu Ageng"
Tempat makan yang terletak di Jl. Tirtodipuran ini kami akses melalui kendaraan pribadi kira-kira 30 menit dari Jl. Mrican Baru tanpa macet. Kami pun makan malam tepat waktu. Interior ruangan remang-remang dan nyaman. Memasuki restoran, terlihat beberapa meja diduduki oleh turis-turis asing. Dekorasi yang langsung menarik perhatian dan membuat saya mengambil gambar adalah sekumpulan potrait orang-orang di masa lalu dengan nuansa Vintage. Membuat serasa makan di rumah lama ditambah dengan desain pojok interor berupa lemari kayu dan perabotannya.





Mascarpone - Tiramisu From Italiano


ciao, buon pomeriggo. yesterday's morning iseng-iseng bikin cake yang adonannya udah lama dibeli sama kakakku. Hasil browsing, dapetlah recipe eggless and non-alcohol tart, and bake-less too! So it's worth to try - nggak ada alesan nggak punya waktu karena ribet and so on.

so here's the deal,



all you need is 250 mg mascarpone cost Rp 30.000
                        1 pack of lady fingers biscuit, approximately Rp 33.000
                        6 tbs of sugar (I'd used local sugar, it is more sweet) appr. Rp 11.000/kg
                        5 tsp coffee
                        250 ml liquid cream appr. Rp 25.000
                        500 ml air
                        Cocoa Powder

First thing first, you have to boil the water to mix with coffee powder. Rebus hingga air berkurang hingga 1/3 nya. Setelah itu dibiarkan hingga temperatur menjadi suam-suam kuku untuk dicelupkan oleh biskuit lady fingers-nya. Here's the tricky part, ga usah lama-lama ketika nyemplunginnya, yang cepet aja, yang penting dua sisinya kena. Sambil nunggu suhu rebusan kopi berubah, sebaiknya bikin adonan untuk layernya.



Here is how to make the dough. Blend krim cair dan gula hingga rata. Kalau saya sih pake handheld mixer dan rasanya tetap enak. Pilihan yang direkomendasikan adalah whisk besar atau mixer - yang gampang dan praktis. And then masukan adonan mascarpone siap sajinya.


Now is the right time for you to put in the lady finger into the warm coffee. After that, susun dalam loyang. Kalau nggak ada boleh pake pyrex. Aku pribadi sih di tupperware aja - yang langsung keliatan begitu membuka lemari. Setelah itu tuang adonan mascarpone yang tadi diaduk keatas susunan lady finger secara merata. Kemudian susun lagi lady fingernya sehingga membuat lapisan dan ditutup oleh adonan terakhir. 

like this
Setelah semua adonan habis dituang, tutup dengan coklat bubuk diatasnya.



Masukan ke dalam kulkas, setelah 3 jam udah bisa kamu santap! nyumm...






Senin, 09 September 2013

Tedak Siten


Tedak siten adalah suatu upacara dalam tradisi budaya Jawa yang dilakukan ketika anak pertama belajar jalan dan dilaksanakan pada usia sekitar tujuh atau delapan bulan.
Secara keseluruhan, upacara ini bermakna untuk mengajarkan konsep kemandirian pada anak. (Sumber Wikipedia)
Hari ini sangat menyenangkan karena keponakan saya yang bernama Rr. Anggita Madeena Citrahayi atau yang biasa dipanggil Emma merayakan upacara adat "Tedak Siten" seperti yang sudah dijelaskan diatas, merupakan upacara tradisional "Turun Tanah" yang dilakukan oleh orang adat Jawa. Kebetulan kakak ipar saya totok alias Jawa asli yang konon neneknya itu merupakan salah satu selir dari Hamengkubuwono (berapa gitu) dari 40 selir yang ada.

Acara yang bertempat di rumah besan - Sleman, Jogjakarta - berlangsung dengan meriah dengan didirikannya panggung dan sajian buffet untuk makan siang. Peralatan yang digunakan pun terbilang lengkap plus seorang MC asli Jawa yang menjadi narator selama upacara berlangsung sehingga tamu yang menonton tidak kebingungan dengan begitu banyaknya barang dan aksi adat yang sarat dengan simbolik. Seperti awalnya, sang anak - Emma - harus mencuci kaki pada baskom emas yang telah disediakan kemudian melewati wajik (adonan seperti dodol) 6 warna. Setiap injakannya pada warna wajik tertentu mewakili harapan kepada kehidupan. Seperti wajik warna putih, harapan akan selalu ingat kepada Tuhan yang maha esa dalam tiap langkahnya. Dan seterusnya untuk warna coklat, hijau, merah muda, dan lain-lain. Dibawah ini momen yang berhasil diambil namun mohon maaf yah kelihatannya dari belakang, tapi tetap keambil kok suasananya hahahaha *defensif*

Prosesi Menginjak Wajik 6 Rupa dituntun oleh Orang Tuanya

 "Senin, Selasa, Rabu..." dan Emma pun menangis ketika hari Minggu
Raut muka betek Emma di kursi tebu
Setelah itu, sang anak disuruh menapaki tangga yang terbuat dari batang tebu dengan harapan hari-hari yang dilalui akan manis seperti tebu. Sembari ditapaki, narator mengucapkan nama-nama hari sesuai dengan tapakan kaki. Selesai menapaki tangga, sang anak didudukan pada kursi kecil yang terbuat dari batang pohon tebu yang serupa.

Emma akan dimasukan ke dalam kurung
Kemudian bagian yang ditunggu pun tiba, yaitu bagian ketika si anak dimasukan ke dalam kurungan besar serupa kurungan ayam dan disitu dia harus memilih barang-barang yang masing-masingnya mempunyai arti sendiri. Benda yang diambil itu dapat mewakili profesi atau hal-hal yang dia senangi ketika besar. Benda pertama yang diambil Emma adalah boneka, kata sang narator, itu tandanya Emma akan tumbuh menjadi anak yang feminim. Kemudian sempoa warna-warni. Tandanya Emma akan senang berhitung, "menghitung apa? Tentunya menghitung rejekinya sendiri..." Amin. Kemudian benda terakhir yang diambil dan tidak dilepas-lepas adalah ratusan ribu uang rupiah beserta dolar yang ditaruh. Tandanya Emma senang mencari duit. Well, who doesn't?!

Simbol dari kurungan adalah seorang anak yang tidak keluar dari norma  sosial




Dolar yang masih dipegang ketika prosesi mandi kembang oleh para Eyang




Setelah dimandikan kembang oleh para Eyang Kakung dan Eyang Putri, Emma diberikan sebuah tombak yang lagi-lagi terbuat dari batang tebu, dengan ayam bakar yang dicolok diatasnya. Ayam bakar yang mati dengan cara sangat amat pedih saya pikir, karena mulutnya terbuka lebar dengan badan yang hangus. Anyway, prosesi ini adalah sebagai lambang Emma akan tumbuh sebagai anak yang pemberani.

Tongkat kebesaran anak dengan puncak ayam yang menyedihkan

Sementara itu, para Eyang Putri melempar uang yang telah dilinting disertai dengan permen dan butiran kacang hijau agar lemparannya mungkin menyebar *ngasal* 



Tamu yang diundang dari lembaga asing pun berebutan mengambil uang

Lintingan uang terdiri atas lembaran recehan 2000 dan 5000 rupiah. Ada juga diselipkan nomor door prize. Sementara itu bocah yang telah dimandikan pun telah berganti baju. Prosesi selanjutnya adalah Emma membagikan mainan kepada para undangan sebagai wujud sifat welas asih dan pemurah

Emma dan telur rebus siap dibagikan

Berebutan mainan tradisional yang sekarang mulai susah didapatkan

Last but not least, my lovely beautiful niece, cheers!