Untuk kamu yang sedang bersembunyi dibalik pintu
Coba kesini jika ada waktu
Kapan mau duduk disampingku
kemudian menertawakan bersama kebodohan kita
Karena sekarang cuma ada kamu, aku, dan kamar itu berwarna magenta
Tempat dimana kemudaan berlangsung abadi
Dan kepura-puraan tidak pernah eksis
Kapan anting-anting itu dipasang lagi
Dan wajahmu berubah cerah ketika aku mencobanya
Rabu, 01 Desember 2010
Kamis, 07 Oktober 2010
Backsound: Law Abiding CItizen
Nama "Cosmic Coincidence" sih emang judul blog saya pada jejaring sebelah, hanya saja kejadian yang baru saya alami ini entah bisa dibilang "kebetulan yang diatur oleh alam semesta" atau tidak. Ketika sedang berbincang dengan seorang teman di salah satu messanger, saya iseng memberikan quote yang menurut saya lumayan menyentuh. Yang dikasih cekikikan panjang sambil komentar seperti mengenali quote yang dimaksud. Perasaan saya agak kurang enak nih, langsung saja saya tembak, "kenal dari note lo?"
dan yep, jawabannya adalah... yep. Padahal berani sumpah saya nggak mau kelihatan bangga bahwa saya adalah stalker, dan yang lebih menyebalkannya lagi, itu benar-benar kebetulan kita berdua menyukai quote yang sama! Saya nggak pernah buka-buka notesnya.
Btw quote yang membuat heboh itu isinya sebagai berikut:
"In the end
these things matter most:
How well did you love?
How fully did you live?
How deeply did you let go?"
Siddhārtha Gautama
dan yep, jawabannya adalah... yep. Padahal berani sumpah saya nggak mau kelihatan bangga bahwa saya adalah stalker, dan yang lebih menyebalkannya lagi, itu benar-benar kebetulan kita berdua menyukai quote yang sama! Saya nggak pernah buka-buka notesnya.
Btw quote yang membuat heboh itu isinya sebagai berikut:
"In the end
these things matter most:
How well did you love?
How fully did you live?
How deeply did you let go?"
Siddhārtha Gautama
Jumat, 17 September 2010
A Slight of Mulla Nasruddin
- "May the Will of Allah be done," a pious man was saying about something or the other. "It always is, in any case," said Mullah Nasruddin. "How can you prove that, Mullah?" asked the man. "Quite simply. If it wasn't always being done, then surely at some time or another my will would be done, wouldn't it?"
pertamanya iseng aja nge-klik link yang memuat humor paragraf yang diatas sekedar ingin menarik urat sekitar mulut yang rasanya mulai kaku. Lama-lama baca ternyata ada cerita yang mengingatkan pada posisi saya berada sekarang. Haha. Jadi atau tidak acara saya nanti sore, saya pasrahkan saja deh pada Yang Di Atas. Dan pastinya itu untuk yang terbaik *wink.
Terima kasih untuk Koropakotak yang telah memperkenalkan saya pada Sang Mulia Nasruddin untuk pertama kalinya di usia saya yang ke-22 :)
pertamanya iseng aja nge-klik link yang memuat humor paragraf yang diatas sekedar ingin menarik urat sekitar mulut yang rasanya mulai kaku. Lama-lama baca ternyata ada cerita yang mengingatkan pada posisi saya berada sekarang. Haha. Jadi atau tidak acara saya nanti sore, saya pasrahkan saja deh pada Yang Di Atas. Dan pastinya itu untuk yang terbaik *wink.
Terima kasih untuk Koropakotak yang telah memperkenalkan saya pada Sang Mulia Nasruddin untuk pertama kalinya di usia saya yang ke-22 :)
Rabu, 18 Agustus 2010
Selamat datang sekali lagi, musim dingin.
Selamat datang nada-nada mendung.
Semburat balok-balok membentuk tangga kelabu, tidak menuju kemana-mana.
Suramnya berpendar-pendar mengasapi udara.
Udaranya menusuk ingatan.
Sudah ribuan kali didengar dan terasa bahagia.
Ketika udaranya dibaca satu per satu, diam-diam menguraikan arti.
Seperti membentuk buku yang ketebalannya tidak kurang dari karangan Elizabeth Gilbert.
Bacaan yang pada halaman terakhirnya aku kenal jelas, namun awalnya tidak bisa aku baca.
Jadi aku tidak berhenti.
Ini semakin buruk.
Musim dingin dapatkah kamu melihatku?
Aku akan melakukan apapun yang dibutuhkan,
untuk mengucapkan selamat tinggal kepadamu.
Walaupun pesonamu tidak pernah bisa aku tolak.
*terinspirasi dari The Tip of the Iceberg - Owl City
Selamat datang nada-nada mendung.
Semburat balok-balok membentuk tangga kelabu, tidak menuju kemana-mana.
Suramnya berpendar-pendar mengasapi udara.
Udaranya menusuk ingatan.
Sudah ribuan kali didengar dan terasa bahagia.
Ketika udaranya dibaca satu per satu, diam-diam menguraikan arti.
Seperti membentuk buku yang ketebalannya tidak kurang dari karangan Elizabeth Gilbert.
Bacaan yang pada halaman terakhirnya aku kenal jelas, namun awalnya tidak bisa aku baca.
Jadi aku tidak berhenti.
Ini semakin buruk.
Musim dingin dapatkah kamu melihatku?
Aku akan melakukan apapun yang dibutuhkan,
untuk mengucapkan selamat tinggal kepadamu.
Walaupun pesonamu tidak pernah bisa aku tolak.
*terinspirasi dari The Tip of the Iceberg - Owl City
Kamis, 17 Juni 2010
just had the most delicious breakfast
Nyanyian dalam perut pun telah usai.
Menyeruput kafein untuk setruman pada otak yang tadi dipaksakan bangun.
Pemandangan pajangan yang seadanya.
Sayup-sayup lagu belakang beraliran jazz terdengar.
Well, should you keep it? It doesn't matter anyway.
Terlalu manis, namun terlalu pahit pada saat yang bersamaan.
Apa seharusnya tadi tidak usah diberi gula?
Team leader yang tidak pernah datang tepat waktu.
Tanda kehadiran telah muncul, harus bergegas.
Kapan-kapan begini lagi. Atau tidak. Apapun.
Menyeruput kafein untuk setruman pada otak yang tadi dipaksakan bangun.
Pemandangan pajangan yang seadanya.
Sayup-sayup lagu belakang beraliran jazz terdengar.
Well, should you keep it? It doesn't matter anyway.
Terlalu manis, namun terlalu pahit pada saat yang bersamaan.
Apa seharusnya tadi tidak usah diberi gula?
Team leader yang tidak pernah datang tepat waktu.
Tanda kehadiran telah muncul, harus bergegas.
Kapan-kapan begini lagi. Atau tidak. Apapun.
Rabu, 02 Juni 2010
abnormally attracted to sin
Sekarang mari kita merenung sejenak tanpa ada jari yang menuding menyalahkan
Tanpa mempertanyakan siapa yang salah, apa yang salah, maupun kapan kesalahan itu dimulai
Aku pernah sayang sama kamu tentu saja
Namun 21 bulan yang seperti roller coaster itupun akhirnya berhenti
Tidak langsung berhenti, melainkan sempat datar sebentar
Dan bukannya ketika track lurus horizontal itu tidak diisi dengan teriakan dan tangisan, tidak
Justru saat itulah aku sibuk frustrasi
Bibir ini bisa berdarah saking aku gigiti gelisah
Pikiran berbuah dilema seperti simalakama
Ingin terjun tapi aku masih berakal, ya, kalau aku nekat aku bisa mati
Aku lupa ada satu cara yang belum pernah aku coba padamu ketika mencoba berkomunikasi
Yaitu dengan nada lembut dan baik-baik
Segalanya susah dimengerti walau akhirnya ini yang kuingini
Bukan yang kuprediksi namun aku tidak peduli
Oh bukannya aku ingin tersenyum senang, namun aku memang telah mendapatkan apa yang aku mau
Dan aku akui susah sekali menahan bibir ini membentuk lengkung kurva keatas.
I used to love how much we're spending time together in day, week, and/or month
I used to mark the calendar with red ink in love's shape when we usually met on that day
U were always A Fire Inside. Now the lesson's learned, to much fire of our love will burned u.
Tanpa mempertanyakan siapa yang salah, apa yang salah, maupun kapan kesalahan itu dimulai
Aku pernah sayang sama kamu tentu saja
Namun 21 bulan yang seperti roller coaster itupun akhirnya berhenti
Tidak langsung berhenti, melainkan sempat datar sebentar
Dan bukannya ketika track lurus horizontal itu tidak diisi dengan teriakan dan tangisan, tidak
Justru saat itulah aku sibuk frustrasi
Bibir ini bisa berdarah saking aku gigiti gelisah
Pikiran berbuah dilema seperti simalakama
Ingin terjun tapi aku masih berakal, ya, kalau aku nekat aku bisa mati
Aku lupa ada satu cara yang belum pernah aku coba padamu ketika mencoba berkomunikasi
Yaitu dengan nada lembut dan baik-baik
Segalanya susah dimengerti walau akhirnya ini yang kuingini
Bukan yang kuprediksi namun aku tidak peduli
Oh bukannya aku ingin tersenyum senang, namun aku memang telah mendapatkan apa yang aku mau
Dan aku akui susah sekali menahan bibir ini membentuk lengkung kurva keatas.
I used to love how much we're spending time together in day, week, and/or month
I used to mark the calendar with red ink in love's shape when we usually met on that day
U were always A Fire Inside. Now the lesson's learned, to much fire of our love will burned u.
Rabu, 21 April 2010
The Other Side of Thinking
I am the most lucky girl in the world
Umurku 21 tahun dan mempunyai bayi berumur 5 bulan yang sedang lucu-lucunya
Tidak ada yang tidak menyukai anakku dan itu membuatku tersenyum bangga
Sudah aku lupakan bagaimana pada awalnya aku tidak pernah mengharapkannya
Yang paling penting sekarang dia sedang menatapku sambil tersenyum
Matanya yang berbentuk kancing besar hitam itu menatapku dalam-dalam hingga menyentuh jantungku
Dan aku percaya hidupku berhenti untuk sekejap
Aku sungguh beruntung memilikinya
Dan pikirkan aku memilikinya dalam keadaan yang berkecukupan didalam negeri yang damai
Bayangkan jika ia lahir dalam carut marut perang sehingga tangisannya akan berlomba-lomba dalam desingan peluru
Atau setidaknya tidak usah jauh ke timur tengah, di dalam negri sendiri masih banyak anak yang lahir dengan tidur beralaskan kardus dan berbantalkan sendal jepit
Aku adalah wanita yang paling beruntung
Aku mencintai suamiku dan sangat beruntung setiap malam bisa tidur sambil memeluknya
Aku telah melupakan bahwa ia pernah menghianati ikrar ijab kabulnya dengan menggoda wanita lain
Yang paling penting sekarang ia masih bisa kupeluk punggungnya dan aku wanita paling beruntung sedunia
Aku mempunyai banyak teman dan sahabat
Ada beberapa teman yang membicarakan hal buruk di belakangku, aku tahu
Ada beberapa sahabat yang berusaha menghancurkan hidupku, aku tahu
Bahkan ada seorang diantaranya yang pernah berciuman dengan suamiku, oh ya aku tahu
Tapi mereka pernah tertawa denganku, menangis bersamaku dan tidak ada yang lebih penting daripada itu
Aku masih bisa menyalami tangan ayah dan ibuku kapan pun aku mau
Aku sungguh beruntung mereka masih ada di dunia ini
Walaupun mereka menjadi saksi disaat aku menjadi pribadi yang jahat
Seperti mencuri uang-uang mereka, menabrakan mobil, drop out dari kuliah, hingga yang lain aku tidak mampu menyebutkannya
Namun aku beruntung sekarang mereka masih mau berada di sisiku
Menyemangatiku apalagi dalam keadaan kemarin dokter baru saja memvonisku mengidap kanker serviks
Diluar itu, organ-organ lain dari tubuhku masih berfungsi normal berkat asupan makanan yang rutin dan bergizi
Yang dengan mudah aku dapatkan
Itu adalah sebuah keberuntungan yang tidak terkira
Ya, aku adalah wanita paling beruntung sedunia
Umurku 21 tahun dan mempunyai bayi berumur 5 bulan yang sedang lucu-lucunya
Tidak ada yang tidak menyukai anakku dan itu membuatku tersenyum bangga
Sudah aku lupakan bagaimana pada awalnya aku tidak pernah mengharapkannya
Yang paling penting sekarang dia sedang menatapku sambil tersenyum
Matanya yang berbentuk kancing besar hitam itu menatapku dalam-dalam hingga menyentuh jantungku
Dan aku percaya hidupku berhenti untuk sekejap
Aku sungguh beruntung memilikinya
Dan pikirkan aku memilikinya dalam keadaan yang berkecukupan didalam negeri yang damai
Bayangkan jika ia lahir dalam carut marut perang sehingga tangisannya akan berlomba-lomba dalam desingan peluru
Atau setidaknya tidak usah jauh ke timur tengah, di dalam negri sendiri masih banyak anak yang lahir dengan tidur beralaskan kardus dan berbantalkan sendal jepit
Aku adalah wanita yang paling beruntung
Aku mencintai suamiku dan sangat beruntung setiap malam bisa tidur sambil memeluknya
Aku telah melupakan bahwa ia pernah menghianati ikrar ijab kabulnya dengan menggoda wanita lain
Yang paling penting sekarang ia masih bisa kupeluk punggungnya dan aku wanita paling beruntung sedunia
Aku mempunyai banyak teman dan sahabat
Ada beberapa teman yang membicarakan hal buruk di belakangku, aku tahu
Ada beberapa sahabat yang berusaha menghancurkan hidupku, aku tahu
Bahkan ada seorang diantaranya yang pernah berciuman dengan suamiku, oh ya aku tahu
Tapi mereka pernah tertawa denganku, menangis bersamaku dan tidak ada yang lebih penting daripada itu
Aku masih bisa menyalami tangan ayah dan ibuku kapan pun aku mau
Aku sungguh beruntung mereka masih ada di dunia ini
Walaupun mereka menjadi saksi disaat aku menjadi pribadi yang jahat
Seperti mencuri uang-uang mereka, menabrakan mobil, drop out dari kuliah, hingga yang lain aku tidak mampu menyebutkannya
Namun aku beruntung sekarang mereka masih mau berada di sisiku
Menyemangatiku apalagi dalam keadaan kemarin dokter baru saja memvonisku mengidap kanker serviks
Diluar itu, organ-organ lain dari tubuhku masih berfungsi normal berkat asupan makanan yang rutin dan bergizi
Yang dengan mudah aku dapatkan
Itu adalah sebuah keberuntungan yang tidak terkira
Ya, aku adalah wanita paling beruntung sedunia
Kamis, 15 April 2010
The Best Thing of Being an Idle is
The best thing of being an idle is that you can sleep all the time you want, then nothing else.
Rabu, 14 April 2010
G U
Today is gonna be my last day of being internship at one of radio station in town. well, I could always imagine me writing the conclusion and counting lessons that has been thought from working there but never thought, this day, will really come =)
Much too say but little too explain, I guess, since it involved with like an emotional thing and, believe me, it is hard for me to make explanation when I'm in blue mood. Plus, right now I feel the hormones is up and down like a roller coaster too.
3 months. 12 weeks. 90 days (average) and hundreds of hour. All of them is great, something new, and I'm gonna miss.
Ada saatnya ketika gue pusing tujuh keliling dan mengacak-acak rambut hingga tambah keriting, stress sampe telat dateng bulan, dan berharap weekend cepat datang.
Namun ada juga saat-saat seperti merasa di rumah, kekeluargaan, rasa disayang, dan tempat menghabiskan waktu yang berkualitas, dan itu kebanyakan.
Much too say but little too explain, I guess, since it involved with like an emotional thing and, believe me, it is hard for me to make explanation when I'm in blue mood. Plus, right now I feel the hormones is up and down like a roller coaster too.
3 months. 12 weeks. 90 days (average) and hundreds of hour. All of them is great, something new, and I'm gonna miss.
Ada saatnya ketika gue pusing tujuh keliling dan mengacak-acak rambut hingga tambah keriting, stress sampe telat dateng bulan, dan berharap weekend cepat datang.
Namun ada juga saat-saat seperti merasa di rumah, kekeluargaan, rasa disayang, dan tempat menghabiskan waktu yang berkualitas, dan itu kebanyakan.
Senin, 12 April 2010
This is Not About My Real Life
Dia. Lelaki itu.
Dia pernah bersikap lunak padanya sementara perempuan itu hanya tersenyum basa-basi.
Dia pernah berusaha meraih pergelangan perempuan itu namun yang bisa ia raih hanya udara kosong.
Dia pernah mengorbankan waktunya hanya untuk menghabiskan waktu sebentar untuk perempuan itu. Tidak ada perasaan yang spesial ketika perempuan itu akhirnya mengiyakan.
Dia pernah merasa tertarik dan ingin menyelami lebih jauh tentang perempuan itu, tanpa merasa berusaha, perempuan itu memberi apa yang dapat ia berikan.
Kemudian disaat perempuan itu mulai merasa bahwa, dia, bisa memberikan sesuatu yang selama ini hilang, saat itu, dia, sedang berancang-ancang membalikan punggungnya untuk menjauhi perempuan itu.
Dia sudah membuat keputusan disaat perempuan itu ingin keputusan yang lain.
Perempuan itu pernah merasa rindu terhadapnya, dan beberapa kali meraba dadanya hanya untuk mengetahui rasa itu masih ada.
Dia pernah bersikap lunak padanya sementara perempuan itu hanya tersenyum basa-basi.
Dia pernah berusaha meraih pergelangan perempuan itu namun yang bisa ia raih hanya udara kosong.
Dia pernah mengorbankan waktunya hanya untuk menghabiskan waktu sebentar untuk perempuan itu. Tidak ada perasaan yang spesial ketika perempuan itu akhirnya mengiyakan.
Dia pernah merasa tertarik dan ingin menyelami lebih jauh tentang perempuan itu, tanpa merasa berusaha, perempuan itu memberi apa yang dapat ia berikan.
Kemudian disaat perempuan itu mulai merasa bahwa, dia, bisa memberikan sesuatu yang selama ini hilang, saat itu, dia, sedang berancang-ancang membalikan punggungnya untuk menjauhi perempuan itu.
Dia sudah membuat keputusan disaat perempuan itu ingin keputusan yang lain.
Perempuan itu pernah merasa rindu terhadapnya, dan beberapa kali meraba dadanya hanya untuk mengetahui rasa itu masih ada.
A Slight of Papa
Kenapa ya kalau saya mengutarakan salah satu kisah dari kehidupan yang saya tau ke bokap, ujung-ujungnya malah jadi bumerang. salah satu contoh dari kesekian kali adalah kemarin ketika di mobil, saya menceritakan karakter temen-temen saya yang terlalu pintar hingga akhirnya "keblinger" sendiri. maksudnya adalah beberapa dari mereka dengan pemikiran-pemikirannya yang dahsyat, jika tidak menjadi agnostic, mereka kemudian menjadi atheis, tidak mempercayai Tuhan, karena mereka berfikir selalu dengan rasional dan tidak mengerti apalagi mau untuk mengerti masalah yang ghaib. atau jika tidak menjadi keduanya, mereka malah masuk ke politheisme. oke, diluar masalah itu, yang mau saya utarakan adalah, ketika ayah saya mendengar masalah teman-teman saya ini, dia langsung berceloteh, marah. panjang lebar. katanya yang semua itu karena fondasi agamanya lemah dan sebetulnya semua nyata kalau mereka mau belajar.
diam-diam saya merasa kecewa. saya kecewa karena saya hanya bisa bungkam dan menyesalkan ayah saya yang kolot. seandainya bisa diajak berbagi fikiran, alih-alih menjadikan pembicaraan satu arah, dan beliau tidak perlu berbicara marah sebenarnya. dan coba lihat saya, apakah saya yang seperti hingga beliau harus "menggerendel" seolah-olah saya yang tidak percaya atau malah percaya dengan banyak Tuhan? Entahlah mungkin saya berharap terlalu banyak, karena yang saya harapkan adalah beliau merasa lega/senang karena anaknya "lurus-lurus aja".
itu kejadian kemarin. kejadian hari ini bermula dari cerita teman beliau yang mobilnya dirampok dengan modus dipepet motor dari samping dan mobil dari belakang. ketika teman beliau keluar dari mobilnya, entah untuk marah-marah atau hanya mengecek bagian yang terserempet, perampok-perampok pun langsung beraksi. mempreteli semua bajunya, memplester mulutnya (duh), melarikan mobilnya.
saya yang teringat modus-modus perampokan lain yang saya tau, saya utarakan semua. termasuk cerita terakhir yang baru-baru ini terjadi saya baca, yaitu ketika seorang wanita yang menaiki taksi dari Blok M menuju rumahnya di kota Wisata, Bogor, dirampok oleh sekawanan yang diduga besar supir taksi ini ikut terlibat. belasan juta pun habis dipreteli sambil perampok-perampok itu menodongkan senjata tajam.
Reaksi ayah saya bisa diduga, namun tetap tidak bisa dimengerti. mengoceh marah. memberi nasihat saya tidak boleh pulang malam lagi (yah, jadi kena imbasnya), menyuruh sering membaca Al quran, dan mengoceh lagi. marah lagi. sekali lagi saya dibuat diam padahal sedang asyik ingin sharing. sekali lagi saya kecewa.
Pada akhirnya sudah bisa ditebak untuk kedepannya saya jadi malas cerita-cerita.
saya sayang dengan ayah saya, dan beliau pun begitu. well maybe just keep it in nature. don't need to make conversation, don't need to tell, don't need to share. Just live the relation base on DNA similar.
diam-diam saya merasa kecewa. saya kecewa karena saya hanya bisa bungkam dan menyesalkan ayah saya yang kolot. seandainya bisa diajak berbagi fikiran, alih-alih menjadikan pembicaraan satu arah, dan beliau tidak perlu berbicara marah sebenarnya. dan coba lihat saya, apakah saya yang seperti hingga beliau harus "menggerendel" seolah-olah saya yang tidak percaya atau malah percaya dengan banyak Tuhan? Entahlah mungkin saya berharap terlalu banyak, karena yang saya harapkan adalah beliau merasa lega/senang karena anaknya "lurus-lurus aja".
itu kejadian kemarin. kejadian hari ini bermula dari cerita teman beliau yang mobilnya dirampok dengan modus dipepet motor dari samping dan mobil dari belakang. ketika teman beliau keluar dari mobilnya, entah untuk marah-marah atau hanya mengecek bagian yang terserempet, perampok-perampok pun langsung beraksi. mempreteli semua bajunya, memplester mulutnya (duh), melarikan mobilnya.
saya yang teringat modus-modus perampokan lain yang saya tau, saya utarakan semua. termasuk cerita terakhir yang baru-baru ini terjadi saya baca, yaitu ketika seorang wanita yang menaiki taksi dari Blok M menuju rumahnya di kota Wisata, Bogor, dirampok oleh sekawanan yang diduga besar supir taksi ini ikut terlibat. belasan juta pun habis dipreteli sambil perampok-perampok itu menodongkan senjata tajam.
Reaksi ayah saya bisa diduga, namun tetap tidak bisa dimengerti. mengoceh marah. memberi nasihat saya tidak boleh pulang malam lagi (yah, jadi kena imbasnya), menyuruh sering membaca Al quran, dan mengoceh lagi. marah lagi. sekali lagi saya dibuat diam padahal sedang asyik ingin sharing. sekali lagi saya kecewa.
Pada akhirnya sudah bisa ditebak untuk kedepannya saya jadi malas cerita-cerita.
saya sayang dengan ayah saya, dan beliau pun begitu. well maybe just keep it in nature. don't need to make conversation, don't need to tell, don't need to share. Just live the relation base on DNA similar.
Sabtu, 13 Maret 2010
Maghrib PM
Mempunyai fb itu bagi gue seperti mengasah bakat stalking dan kemautahuan yang ngga begitu penting. Itu gue pribadi. Walaupun gue yakin juga untuk banyak orang pasti merasakan hal yang sama :)
Selama ini sih gue masih bisa mengolah ber-fesbuk ria in a fun way.
Ngeliat pacar ngasih comment di facebook bikin tambah kangen. Ngeliat notes gebetan dengan kalimat2nya yang sialan bikin tambah ngebet.
Pas mau stalking account sang gebetan, pikiran gue menahan dengan kalimat, "cukup Jung, jangan mulai ber-bb-an dengan cara yang ga sehat.
...
Nanti aja di komputer rumah."
Teteup yah. Abis kalau emang mau stalking account sang gebetan itu ribet, karena saya dan dia belum temenan. Dari mana saya stalking? Dari buka account temen saya, ya, saya tau email dan juga passwordnya. Huh, gue udah harus mulai mawas diri sebetulnya.
Hari ini adalah hari delta jalan-jalan ke Sentul city. Acara selesai setengah jam lebih awal dari yang dijadwalkan, hamdalah. Pas di jalan pulang tol, gue yang saat itu berkendara mobil hanya dengan seorang freelancer pria yang seumuran, menerima panggilan telfon dari Ghina.
"Jung, kalung gue ketinggalan tolong titip ya, c u on monday, hati2 di jalan, ati2 juga jangan sampe kehidupan lo jadi bermasalah sama 3 cowok. "
Kucrut lo Ghin, satu aja nggak abis2.
Selama ini sih gue masih bisa mengolah ber-fesbuk ria in a fun way.
Ngeliat pacar ngasih comment di facebook bikin tambah kangen. Ngeliat notes gebetan dengan kalimat2nya yang sialan bikin tambah ngebet.
Pas mau stalking account sang gebetan, pikiran gue menahan dengan kalimat, "cukup Jung, jangan mulai ber-bb-an dengan cara yang ga sehat.
...
Nanti aja di komputer rumah."
Teteup yah. Abis kalau emang mau stalking account sang gebetan itu ribet, karena saya dan dia belum temenan. Dari mana saya stalking? Dari buka account temen saya, ya, saya tau email dan juga passwordnya. Huh, gue udah harus mulai mawas diri sebetulnya.
Hari ini adalah hari delta jalan-jalan ke Sentul city. Acara selesai setengah jam lebih awal dari yang dijadwalkan, hamdalah. Pas di jalan pulang tol, gue yang saat itu berkendara mobil hanya dengan seorang freelancer pria yang seumuran, menerima panggilan telfon dari Ghina.
"Jung, kalung gue ketinggalan tolong titip ya, c u on monday, hati2 di jalan, ati2 juga jangan sampe kehidupan lo jadi bermasalah sama 3 cowok. "
Kucrut lo Ghin, satu aja nggak abis2.
Kamis, 11 Maret 2010
a slight story
ha ha ha. hari ini waktu berjalan cepat seperti biasanya. kemarin gue bolos kerja, padahal sama sekali ngga ada niatan. udah mandi kok, dandan cantik dan niatnya teteup mau ke gedung perkantoran ratu plaza. tiba-tiba ping, soung notifier bbm, dari si tacring, ngajakin cabut.. iyaloo. tanpa ba-bi-bu langsung aja sms minta izin ke supervisor. gue sama tacringtata sepakat untuk nonton my name is khan di citos. setelah dua jam yang melankolis dan sarat dengan india dan minim pendidikan, kita langsung cabut, menuju parkiran. eh ktmu ssy.
"Ko lo nggak kuliah smit?"
"Elo aja yang kerja dibayar, bolos, gimana gue yang bayar kuliah."
huu sombong, but nice answer. gue hanya bisa tersenyum picik.
c ssy itu roomate apartemennya ghina. hari ini gue masuk udah mawas aja ngeliat ghina. dari kejauhan gue baru duduk di bangku kerja, c ghina ngeliat gue senyum jumawa, "hey jung? sakit apa?"
mengetahui kemana pembicaraan akan berlanjut, langsung aja gue tanya tanpa tedeng aling-aling, "smalem lo tidur di apartemen, ktmu ssy?"
kejumawaan ghina pun sedikit memudar. hmm, dasar wanita picik. tapi ngga memberhentikan pancingannya, "iya Jung, emg ada dokter apa disana?"
dokter tuesday sale ghin. hari bazaar nya citos. itu adalah dokter bagi semua penyakit kaum wanita.
"Ko lo nggak kuliah smit?"
"Elo aja yang kerja dibayar, bolos, gimana gue yang bayar kuliah."
huu sombong, but nice answer. gue hanya bisa tersenyum picik.
c ssy itu roomate apartemennya ghina. hari ini gue masuk udah mawas aja ngeliat ghina. dari kejauhan gue baru duduk di bangku kerja, c ghina ngeliat gue senyum jumawa, "hey jung? sakit apa?"
mengetahui kemana pembicaraan akan berlanjut, langsung aja gue tanya tanpa tedeng aling-aling, "smalem lo tidur di apartemen, ktmu ssy?"
kejumawaan ghina pun sedikit memudar. hmm, dasar wanita picik. tapi ngga memberhentikan pancingannya, "iya Jung, emg ada dokter apa disana?"
dokter tuesday sale ghin. hari bazaar nya citos. itu adalah dokter bagi semua penyakit kaum wanita.
Sabtu, 06 Maret 2010
Pertanyaan mengenai mengapa tumbuh dewasa
Karena lapar dia mengeong
Dasar kucingku garong
Abis makan dia langsung merong-rong
Pada betina tetangga yang sombong
Tetap saja dikuntit padahal siang bolong
Nanti kalau lapar lagi juga memberiku tatapan yang mendorong
Seolah berkata, mana whiskasnya ayo dong
Dan terus begitu hingga oh so long
Entah kenapa itu mengingatkan dimana aku berada
Selalu meminta lebih ngga pernah kurang pada papa
Setelah itu langsung gelisah mau kemana
Yang penting bisa tersenyum jumawa
Ngga pernah berfikir untuk dirumah selalu mau diluar sana
Baru deh inget pulang setelah duit dan energi terbuang percuma
Ke tempat dimana mama menyambut dengan senyum cinta
Yang hanya aku tanggapi ala kadarnya
Kalau habis lagi mulai deh tangan ini meminta-minta
Tanpa bilang terima kasih kemudian pergi begitu saja
Dan terus begitu oh dasar seenaknya
Dasar kucingku garong
Abis makan dia langsung merong-rong
Pada betina tetangga yang sombong
Tetap saja dikuntit padahal siang bolong
Nanti kalau lapar lagi juga memberiku tatapan yang mendorong
Seolah berkata, mana whiskasnya ayo dong
Dan terus begitu hingga oh so long
Entah kenapa itu mengingatkan dimana aku berada
Selalu meminta lebih ngga pernah kurang pada papa
Setelah itu langsung gelisah mau kemana
Yang penting bisa tersenyum jumawa
Ngga pernah berfikir untuk dirumah selalu mau diluar sana
Baru deh inget pulang setelah duit dan energi terbuang percuma
Ke tempat dimana mama menyambut dengan senyum cinta
Yang hanya aku tanggapi ala kadarnya
Kalau habis lagi mulai deh tangan ini meminta-minta
Tanpa bilang terima kasih kemudian pergi begitu saja
Dan terus begitu oh dasar seenaknya
Ton of fish in the water but I just choose the water
Bangsat, cowok ini gantengnya sangat.
From the way he move his body language, he really knows how to look sexy.
From the way he curled his lips, only god knows why he could look that hot.
He made a contact physic with me, oh yeah we've been play a little flirt.
We shared the same cup of tea and with a grim on his face, he said we do an undirectly kissing.
When I finished smoking my cigar and want some more, he gave me his only cigar. Then I said he is a dry smoker, then he offer me to wet my lips with his.
He's a sexual bastard yea I know even I don't really know what it means.
But every word that came out from his mouth Я just some garbages.
He's a real bluff although I have to admit he's a good listener but he's a real loser with big story.
I don't care if all those blabber were fake or real. All I want to ask is act like he mean it.
This is the type of the guy whom know he got the face and acting quite gentleman and that the way some womens always can't resist him.
I'm not some womens.
The truth is, when it seems everything around me became false, I wanting you even more, L. I know u stay true.
From the way he move his body language, he really knows how to look sexy.
From the way he curled his lips, only god knows why he could look that hot.
He made a contact physic with me, oh yeah we've been play a little flirt.
We shared the same cup of tea and with a grim on his face, he said we do an undirectly kissing.
When I finished smoking my cigar and want some more, he gave me his only cigar. Then I said he is a dry smoker, then he offer me to wet my lips with his.
He's a sexual bastard yea I know even I don't really know what it means.
But every word that came out from his mouth Я just some garbages.
He's a real bluff although I have to admit he's a good listener but he's a real loser with big story.
I don't care if all those blabber were fake or real. All I want to ask is act like he mean it.
This is the type of the guy whom know he got the face and acting quite gentleman and that the way some womens always can't resist him.
I'm not some womens.
The truth is, when it seems everything around me became false, I wanting you even more, L. I know u stay true.
Selasa, 02 Maret 2010
Dancing with Davano
And he was sleeping in my arms. I'm standing there while fonding, moving rhythmly so he could feel comfortable. So he could sleeping. And there he is, sleeping comfortably in my arms.
From the look at his peace, I can't tell weather he's still alive or not. All I know, this cute little thing, he is amazing.
From the look at his peace, I can't tell weather he's still alive or not. All I know, this cute little thing, he is amazing.
Sabtu, 27 Februari 2010
You didn't say it with verbal nor non_verbal gesture. But still, where do I go?
Ak pernah yg namanya semangat, yg jlas bukan sekarang.
Padahal rasanya mau liburan rasanya kok kaya mau ke sekolahan.
Capek tau mikirin kamu terus, emangnya enak.
Hilang yah kontak bbmu? Hilang juga tali yang menyatukan kita.
Padahal di dalamnya aku simpan tuh perbincangan2 kita, dari yang panas, hangat, sampai akhirnya garing. Tapi lolos juga deh.
Terus kamu add aku lagi, dengan pin yang berbeda. Aku tanya, ko pinnya baru? Kamu jawab, iya ga boleh? Aku cengengesan. Itu semua terjadi pada pukul 13 menit ke 53. Satu menit yang menjungkir balikkan jantungku, tapi dengan cepat reda ko. Abis, kamu ga bales2 lagi.
Padahal rasanya mau liburan rasanya kok kaya mau ke sekolahan.
Capek tau mikirin kamu terus, emangnya enak.
Hilang yah kontak bbmu? Hilang juga tali yang menyatukan kita.
Padahal di dalamnya aku simpan tuh perbincangan2 kita, dari yang panas, hangat, sampai akhirnya garing. Tapi lolos juga deh.
Terus kamu add aku lagi, dengan pin yang berbeda. Aku tanya, ko pinnya baru? Kamu jawab, iya ga boleh? Aku cengengesan. Itu semua terjadi pada pukul 13 menit ke 53. Satu menit yang menjungkir balikkan jantungku, tapi dengan cepat reda ko. Abis, kamu ga bales2 lagi.
Jumat, 26 Februari 2010
Instead of idolizing past and scare of the future, I learn from my past and ready for my future
Dalam bis yang gue naikin, gue selalu sebel sama pengamen yang dateng. Menurut gue kualitas suaranya sember, alias kaga ada yang mutu. Abisnya gue sebel karena itu akan mengganggu kesenangan gue yang sedang mendengarkan mp3. Gue memang selalu memasang mp3 di telinga ketika naik bis.
Pagi ini seperti hari-hari biasanya gue berangkat kantor, perbedaannya adalah pada saat gue berada dalam p76 arah senen. Yang pertama adalah mp3 gue rusak, yang kedua, gue bertemu dengan pengamen yang merubah cara pandang gue. Ada satu tim pengamen, terdiri dari 2 orang, cewek dan cowok. Lead vokalnya itu yang cewek. Yang cowok sebagai gitaris. Pada awal gitaris berambut gondrong sebawah telinga dan berjaket tebal merah meminta izin untuk bernyanyi pada penumpang dengan suara seraknya, gue udah bertekad untuk menghiraukannya dan fokus dengan "eat, pray, and love" yang sedang berada di pangkuan.
Cuma gue orangnya gampang banget teralihkan. Sang lead vokal mengambil tempat disamping gue, dan gue bergeser sedikit karena pantatnya terlalu dekat dengan wajah gue. Kemudian gue kembali mencoba untuk tekun membaca.
Nggak bisa. Suaranya yang keras memaksa gue untuk menutup novel dan mengalah.
Sesuatu yang ngga pernah gue duga sebelumnya adalah, gue akan menikmat alunan lagu yg mereka bawakan. Si lead vocal menyanyikan lagu BCL dengan baik. Lagu terbarunya BCL yang ada lirik "jika kau ingat aku juga ingat, dan rindu juga rasa" something like that. *by the way I hear that a lot because of my father put that to his RBT, don't know why dad, sigh
Oke balik lagi. Yap, gue mendengarkan lagu yang pengamen tersebut nyanyikan. Di luar dari suaranya yang ga pas-pasan, dia juga bisa membawakan nadanya dengan pas. *Or trie utami would say it maybe has to do with pitch control.
Lagu kedua adalah lagu kotak yang pelan-pelan saja. And the character of her sound kinda same with Kotak's style. Jadi it's worthed to listen their song once again.
Sampainya di pasar Jumat, sampai juga lagu kedua pada akhirnya dan mereka ternyata masih berencana bernyanyi lagi. Lagu ketiga bukan lagu pasaran, tentang rohani islam. But don't think of it as melancholy and sad song, malahan lumayan nge beat dan liriknya gue perhatiin juga ga yang melayu melas gitu, melainkan bagus, karena mendorong kita untuk bersyukur. Intinya begitu, untuk keseluruhannya gue dah lupa.
Ternyata lagu tersebut merupakan lagu penutup dan ketika sang wanita vokalis berjalan dengan kantong permennya, mengangsurkan pada penumpang, gue finally could seen herself clearly. Tampangnya bersih dan dia juga berdandan. Rapi dan ga berlebihan. Enak diliatlah.
Selepas mereka pergi, pikiran gue kosong sambil menyenandungkan lagu yang baru gue dengar yang dibawakan oleh dua pengamen tadi. Beberapa lama dengan pikiran yang kosong, kemudian gue tersadar kalo saat-saat tadi adalah saat gue ngerasa paling lama bisa ngga mikirin dia. And I think to myself, it's just nice.
Let's move on to another side of my life lately, semenjak kedatangannya dalam hidup gue which means like a month ago, selama sebulan itu pula bayangannya ga bisa lepas dari gue. Dan gue sangsi ketika gue tidur pun itu merupakan a-free-his-zone-on-my-mind karena ga jarang gue memimpikan dia.
Dibalik masalah selalu ada hikmahnya. Hikmah dari mp3 gue rusak adalah pikiran gue bisa lepas selama setengah jam dari bayangan dia, rasanya tenang dan sunyi. *iya, gue mikirnya sunyi. Dan hidup ga cuma tentang didengarkan, melainkan ada juga yang namanya mendengarkan.
Pagi ini seperti hari-hari biasanya gue berangkat kantor, perbedaannya adalah pada saat gue berada dalam p76 arah senen. Yang pertama adalah mp3 gue rusak, yang kedua, gue bertemu dengan pengamen yang merubah cara pandang gue. Ada satu tim pengamen, terdiri dari 2 orang, cewek dan cowok. Lead vokalnya itu yang cewek. Yang cowok sebagai gitaris. Pada awal gitaris berambut gondrong sebawah telinga dan berjaket tebal merah meminta izin untuk bernyanyi pada penumpang dengan suara seraknya, gue udah bertekad untuk menghiraukannya dan fokus dengan "eat, pray, and love" yang sedang berada di pangkuan.
Cuma gue orangnya gampang banget teralihkan. Sang lead vokal mengambil tempat disamping gue, dan gue bergeser sedikit karena pantatnya terlalu dekat dengan wajah gue. Kemudian gue kembali mencoba untuk tekun membaca.
Nggak bisa. Suaranya yang keras memaksa gue untuk menutup novel dan mengalah.
Sesuatu yang ngga pernah gue duga sebelumnya adalah, gue akan menikmat alunan lagu yg mereka bawakan. Si lead vocal menyanyikan lagu BCL dengan baik. Lagu terbarunya BCL yang ada lirik "jika kau ingat aku juga ingat, dan rindu juga rasa" something like that. *by the way I hear that a lot because of my father put that to his RBT, don't know why dad, sigh
Oke balik lagi. Yap, gue mendengarkan lagu yang pengamen tersebut nyanyikan. Di luar dari suaranya yang ga pas-pasan, dia juga bisa membawakan nadanya dengan pas. *Or trie utami would say it maybe has to do with pitch control.
Lagu kedua adalah lagu kotak yang pelan-pelan saja. And the character of her sound kinda same with Kotak's style. Jadi it's worthed to listen their song once again.
Sampainya di pasar Jumat, sampai juga lagu kedua pada akhirnya dan mereka ternyata masih berencana bernyanyi lagi. Lagu ketiga bukan lagu pasaran, tentang rohani islam. But don't think of it as melancholy and sad song, malahan lumayan nge beat dan liriknya gue perhatiin juga ga yang melayu melas gitu, melainkan bagus, karena mendorong kita untuk bersyukur. Intinya begitu, untuk keseluruhannya gue dah lupa.
Ternyata lagu tersebut merupakan lagu penutup dan ketika sang wanita vokalis berjalan dengan kantong permennya, mengangsurkan pada penumpang, gue finally could seen herself clearly. Tampangnya bersih dan dia juga berdandan. Rapi dan ga berlebihan. Enak diliatlah.
Selepas mereka pergi, pikiran gue kosong sambil menyenandungkan lagu yang baru gue dengar yang dibawakan oleh dua pengamen tadi. Beberapa lama dengan pikiran yang kosong, kemudian gue tersadar kalo saat-saat tadi adalah saat gue ngerasa paling lama bisa ngga mikirin dia. And I think to myself, it's just nice.
Let's move on to another side of my life lately, semenjak kedatangannya dalam hidup gue which means like a month ago, selama sebulan itu pula bayangannya ga bisa lepas dari gue. Dan gue sangsi ketika gue tidur pun itu merupakan a-free-his-zone-on-my-mind karena ga jarang gue memimpikan dia.
Dibalik masalah selalu ada hikmahnya. Hikmah dari mp3 gue rusak adalah pikiran gue bisa lepas selama setengah jam dari bayangan dia, rasanya tenang dan sunyi. *iya, gue mikirnya sunyi. Dan hidup ga cuma tentang didengarkan, melainkan ada juga yang namanya mendengarkan.
Rabu, 24 Februari 2010
nguping jakarta cuma dari telinga kanan ala produser sore gue
Saat itu c Ghincring yang lagi heboh mencari file di depan komputer, tiba-tiba tidak fokus. Gerangan yang membuat dia tidak fokus adalah dia tidak lagi menjadi disorientasi hari seperti yang tadi pagi dia gembor-gemborkan.
"Ehh besok udah hari Kamis ya? Alhamdulillah tinggal besok kerjanya. Eh jung, long weekend nih!"
"Iya makanya doain kita bisa partaaaay yah saturday nanti!"
terus kita ber high five.
Terus c Ghincring ngomong, "Jung, kalo hr Sabtu jadi, it would be the first time for me to come to place like that."
Dengan jumawanya gue nanggepin, "yes yes, please please lose your virginity on that place."
Tanpa ada maksud serius, hanya saja kita berdua memang bercandanya seperti itu. tapi orang yang bener-bener ga pengen gue ajak ikutan untuk bercanda sampah macam begituan, nengok, yaitu produser gue yang, gue pikir, lagi sibuk kerja. "Haaaah apa Jung, wow, Ujung..."
Gue cuma sok nutup2in muka aja pake sebelah tangan sementara si Ghincring masih sibuk ngoceh apa gue ngga denger. sementara itu produser sore gue yang bernama mas Sancring masih terlihat intereeeeest banget dengan omongan gue barusan. gue jadi berasa waktu itu berasa lamaaaa banget. kapan udahnya yak, bahkan mas Sancring jadi ngebahas sama produser pagi gue, ngasih tau apa yang gue katakan.
"Apa, apa.. awalnya party apa gitu. terus abis itu dia ngomong lose virginity."
pasti untuk seterusnya dia nyesel konsen kerja instead of dengerin kita talk garbage.
"Ehh besok udah hari Kamis ya? Alhamdulillah tinggal besok kerjanya. Eh jung, long weekend nih!"
"Iya makanya doain kita bisa partaaaay yah saturday nanti!"
terus kita ber high five.
Terus c Ghincring ngomong, "Jung, kalo hr Sabtu jadi, it would be the first time for me to come to place like that."
Dengan jumawanya gue nanggepin, "yes yes, please please lose your virginity on that place."
Tanpa ada maksud serius, hanya saja kita berdua memang bercandanya seperti itu. tapi orang yang bener-bener ga pengen gue ajak ikutan untuk bercanda sampah macam begituan, nengok, yaitu produser gue yang, gue pikir, lagi sibuk kerja. "Haaaah apa Jung, wow, Ujung..."
Gue cuma sok nutup2in muka aja pake sebelah tangan sementara si Ghincring masih sibuk ngoceh apa gue ngga denger. sementara itu produser sore gue yang bernama mas Sancring masih terlihat intereeeeest banget dengan omongan gue barusan. gue jadi berasa waktu itu berasa lamaaaa banget. kapan udahnya yak, bahkan mas Sancring jadi ngebahas sama produser pagi gue, ngasih tau apa yang gue katakan.
"Apa, apa.. awalnya party apa gitu. terus abis itu dia ngomong lose virginity."
pasti untuk seterusnya dia nyesel konsen kerja instead of dengerin kita talk garbage.
melodi kesenangan 3 bisa blackberry gprs juga
Selalu tidak bisa diduga,
Tidak pernah dinyana,
Kamu menyapaku di waktu yang tak biasa,
Kadang siang, kadang Isya
Dan aku selalu menghiraukannya
Seperti hari ini
Kamu bbm aku di malam hari
Saat aku sedang makan bersama pacarku di Sensi
Seperti yang kesekian kali
Tidak seperti yang dibayangkan
Kamu memberiku undangan
Acara pada Sabtu malam yang akan kau bawakan
Aku ingin datang dengan besar harapan
Really
Kinda
Hoping
Seeing you
Playing
That turntable
Up
Tidak pernah dinyana,
Kamu menyapaku di waktu yang tak biasa,
Kadang siang, kadang Isya
Dan aku selalu menghiraukannya
Seperti hari ini
Kamu bbm aku di malam hari
Saat aku sedang makan bersama pacarku di Sensi
Seperti yang kesekian kali
Tidak seperti yang dibayangkan
Kamu memberiku undangan
Acara pada Sabtu malam yang akan kau bawakan
Aku ingin datang dengan besar harapan
Really
Kinda
Hoping
Seeing you
Playing
That turntable
Up
Minggu, 21 Februari 2010
Handphone, 1 bungkus rokok, sebatang lighter, dan 3 macam minuman
Di dunia yang penuh penilaian ini aku merasa sendiri. Khususnya sekarang ketika di meja ini aku menyeruput es coklat, sendiri. Terlalu manis. Seperti kenangan yang coba aku kesampingkan. Tidak dihilangkan, hanya coba untuk dilupakan.
Mengikuti pulang bersama mereka dan memutuskan untuk menginap, tidak ada rencana, keputusan yang mendadak. Sesampainya di rumahnya panggilan alam datang, aku memasuki kamar mandi dan membakar sebatang rokok. Ketika sudah duduk dan mencapai hisapan yang kedua, zat nikotin mulai bekerja, menenangkan otakku. Ketika menghembuskan asap, aku memejamkan mata, inilah kedamaian. Di rumah sahabatku, bersama sahabatku yang lain lagi. Aku selalu menyukai girl's night out yang berkualitas seperti ini. Disamping itu juga ini merupakan temu kangen setelah berbulan-bulan tidak berceloteh ria.
Tetap harus balik ke realitas karena si waktu yang sombong. Udara panas dan hambar menerpa wajahku begitu keluar dari taksi. Wajahku makin ditekuk ketika menjatuhkan tas ke lantai kamar. Kenapa sepi sekali? Kemana-mana orang? Kemudian aku menyadari. Ini adalah atmosfer yang biasa, hanya saja aku baru menyesuaikan diri karena baru berpisah dari suara sahabat-sahabatku. Ketika bersama mereka, aku tidak pernah membuka mulut terlalu banyak, hanya berada disamping mereka dan mendengarkan aku sudah berada pada zonaku.
Atmosfer disini dingin tetapi menyengat. Namun aku selalu mampu membangun duniaku sendiri dan sekali lagi waktu dengan angkuhnya mengusirku ke hari yang lain lagi. Memaksaku untuk bergerak, maju. Padahal terkadang aku ingin mundur saja. Maju itu hanya untuk orang-orang yang optimis dengan hidup mereka dan pasti dengan apa yang mereka inginkan. Aku disini masih terjerembab dengan cara apa aku bisa mengetahui apa yang aku inginkan.
Namun keadaanku masih lebih baik daripada yang mengurusi rumahku, dia jauh dari rumah, dan keluarga dan tidur di tempat yang tidak bisa dia sebut rumah, secara harafiah maupun analogi.
Seperti baru kemarin aku bertemu dengan mereka, tiba-tiba sudah sepuluh tahun kemudian kita berhasil menjalin hubungan. Sudah berpuluh-puluh bungkus rokok yang kita habiskan bareng, banyak gelas kopi yang kita seruput, silih berganti nama-nama cowok yang berbeda yang sudah kita puji dan umpat, argumen, persetujuan, celaan, pujian, mewarnai hubungan kita dalam jutaan jam yang dihabiskan.
Siklus yang akan terus kita lakukan, namun dalam kualitas emosi yang berbeda.
Aku tidak suka jika harus memikirkan putaran hidup yang telah atau akan dijalani.
Meringkuk dan tutup mulut dalam sengatan atmosfer dingin ini sepertinya lebih mudah untuk dilewati, walau tidak mudah untuk dijalani.
Mengikuti pulang bersama mereka dan memutuskan untuk menginap, tidak ada rencana, keputusan yang mendadak. Sesampainya di rumahnya panggilan alam datang, aku memasuki kamar mandi dan membakar sebatang rokok. Ketika sudah duduk dan mencapai hisapan yang kedua, zat nikotin mulai bekerja, menenangkan otakku. Ketika menghembuskan asap, aku memejamkan mata, inilah kedamaian. Di rumah sahabatku, bersama sahabatku yang lain lagi. Aku selalu menyukai girl's night out yang berkualitas seperti ini. Disamping itu juga ini merupakan temu kangen setelah berbulan-bulan tidak berceloteh ria.
Tetap harus balik ke realitas karena si waktu yang sombong. Udara panas dan hambar menerpa wajahku begitu keluar dari taksi. Wajahku makin ditekuk ketika menjatuhkan tas ke lantai kamar. Kenapa sepi sekali? Kemana-mana orang? Kemudian aku menyadari. Ini adalah atmosfer yang biasa, hanya saja aku baru menyesuaikan diri karena baru berpisah dari suara sahabat-sahabatku. Ketika bersama mereka, aku tidak pernah membuka mulut terlalu banyak, hanya berada disamping mereka dan mendengarkan aku sudah berada pada zonaku.
Atmosfer disini dingin tetapi menyengat. Namun aku selalu mampu membangun duniaku sendiri dan sekali lagi waktu dengan angkuhnya mengusirku ke hari yang lain lagi. Memaksaku untuk bergerak, maju. Padahal terkadang aku ingin mundur saja. Maju itu hanya untuk orang-orang yang optimis dengan hidup mereka dan pasti dengan apa yang mereka inginkan. Aku disini masih terjerembab dengan cara apa aku bisa mengetahui apa yang aku inginkan.
Namun keadaanku masih lebih baik daripada yang mengurusi rumahku, dia jauh dari rumah, dan keluarga dan tidur di tempat yang tidak bisa dia sebut rumah, secara harafiah maupun analogi.
Seperti baru kemarin aku bertemu dengan mereka, tiba-tiba sudah sepuluh tahun kemudian kita berhasil menjalin hubungan. Sudah berpuluh-puluh bungkus rokok yang kita habiskan bareng, banyak gelas kopi yang kita seruput, silih berganti nama-nama cowok yang berbeda yang sudah kita puji dan umpat, argumen, persetujuan, celaan, pujian, mewarnai hubungan kita dalam jutaan jam yang dihabiskan.
Siklus yang akan terus kita lakukan, namun dalam kualitas emosi yang berbeda.
Aku tidak suka jika harus memikirkan putaran hidup yang telah atau akan dijalani.
Meringkuk dan tutup mulut dalam sengatan atmosfer dingin ini sepertinya lebih mudah untuk dilewati, walau tidak mudah untuk dijalani.
Sabtu, 20 Februari 2010
Just burden thoughts
Bangun pagi dan batin langsung berteriak tanpa bisa dicegah, "yaaay it's saturday and holiday." Udah kebayang banget bakalan ngabisin waktu depan laptop trus dvd an dan judul-judul seperti "the pricess and the frog"; "the man who stares at goats"; "new york I love you"; dan masih banyak lagi lngsng berkelebatan di kepala. Namun di sisi lain tidak akan menonton film-film tadi pun berkelebatan juga. Masalahnya film-film itu menumpuk begitu saja dari awal beli 2 minggu lalu. Entahlah, end up nya gue prefer nyelesein "friends" yang season pertama dulu. Menarik, serial tv show friends adalah serial diatas paling favorit saya, hehe :)) baru kemarin saya bercerita kepada pacar saya ketika kita lg "hengot", ulah pheobe yang membujuk ross untuk meminta tiket konser kepada Sting dengan menyanyikan lagu The Police dan liriknya diganti, "RossCan..!!" Apalagi nanti ada janji untuk lunch bareng sahabat saya dan biasanya kalau kita sudah bertemu, ngobrol 1 jam 2 jam ga cukup deh. Secara ya sahabat saya yang satu ini hobinya ngobrol. Hihihi, kayak ibu-ibu deh gaya omong gue.
Mellow dikit yuk, hahahaha :D
Gue percaya bahwa sikap optimis itu baik, dan akan menuntun kita kepada kebaikan pula. Jadi kalau kita sudah terus meminta kepada yang di Atas tapi nggak dikasih juga well then it is for the best. Ternyata, ada kalanya untuk menuju yang terbaik ga dengan jalan yang kita inginkan. Tidak mudah berada dalam fase ini secara menurut kita apa yang kita inginkan itulah yang terbaik. Namun apa yang kita inginkan bukan berarti yang kita butuhkan, benar kan? Menarik sekali gue jadi teringat sebuah kalimat di buku "subjek: re" yang mengarang novelis Indonesia. "Mungkin manusia tidak berhak menginginkan oleh sebab itu dia dikelilingi oleh hal-hal yang tidak diinginkan". Gue ga menentang kata-kata itu tapi juga bukannya setuju. Bukannya siap untuk memberi argumen pula ;P
Bisa dibiling fase ini adalah fase bertanya-tanya. Kenapa ya gue minta ga dikasih. Apa salah? Baik untuk siapa? Apa yang kurang? Karena terlalu banyak dosakah gue? Apa belum? Tapi kapan? Tandanya apa?
Tapi kita harus berhenti bertanya sampai situ saja karena kalau lebih, bisa-bisa kita akan.. Dosa besar. Sebenarnya titik-titik itu ga bisa gue isi.
All I want to say is not easy to get through the phase. Masih dan selalu yakin waktu akan mengobati.
Mellow dikit yuk, hahahaha :D
Gue percaya bahwa sikap optimis itu baik, dan akan menuntun kita kepada kebaikan pula. Jadi kalau kita sudah terus meminta kepada yang di Atas tapi nggak dikasih juga well then it is for the best. Ternyata, ada kalanya untuk menuju yang terbaik ga dengan jalan yang kita inginkan. Tidak mudah berada dalam fase ini secara menurut kita apa yang kita inginkan itulah yang terbaik. Namun apa yang kita inginkan bukan berarti yang kita butuhkan, benar kan? Menarik sekali gue jadi teringat sebuah kalimat di buku "subjek: re" yang mengarang novelis Indonesia. "Mungkin manusia tidak berhak menginginkan oleh sebab itu dia dikelilingi oleh hal-hal yang tidak diinginkan". Gue ga menentang kata-kata itu tapi juga bukannya setuju. Bukannya siap untuk memberi argumen pula ;P
Bisa dibiling fase ini adalah fase bertanya-tanya. Kenapa ya gue minta ga dikasih. Apa salah? Baik untuk siapa? Apa yang kurang? Karena terlalu banyak dosakah gue? Apa belum? Tapi kapan? Tandanya apa?
Tapi kita harus berhenti bertanya sampai situ saja karena kalau lebih, bisa-bisa kita akan.. Dosa besar. Sebenarnya titik-titik itu ga bisa gue isi.
All I want to say is not easy to get through the phase. Masih dan selalu yakin waktu akan mengobati.
Jumat, 19 Februari 2010
Puter2 senayan, hinggap dari mal yang ke arah pusat hingga yang ke selatan. Langkah kaki sudah letih untuk menapak namun hati masih tetap ingin menjejak. Tidak tahu harus kemana namun tahu persis yang ingin dituju. Dia. Entah itu bersama ceweknya atau sendiri. Asal melihat sosok kurusnya. Namun malam ini aku benar-benar seperti dihempaskan, jatuh, benar-benar hilang harapan.
Aku tahu disini aku yang biasa mengharapkan yang tidak biasa. Namun kebiasaanmu merayuku yang membuatku menginginkan. Entah sampai kapan aku harus terbiasa.
Mencoba menerima ini semua telah berakhir, tapi ga pernah bisa mengerti.
Maksud hati mau ketemu dia, kenapa malah ketemu dia? Mana kamu.
Tidak ada janji yang diingkari, hanya saja hati ini patah. Pada dasarnya aku bukan wanita yang lemah. Tapi sekarang aku parah.
Rasanya seperti kehilangan, padahal aku ngga pernah memiliki kamu. Tiba-tiba membenci waktu yang berjalan, dan takdir yang sengit. Aku ingin menyalahkanmu yang pergi terlalu cepat, tapi kamu bukannya datang padaku. Tapi aku juga tidak mau menyalahkan diriku yang menjejakan diri di ruangan itu, saat itu pikiranku hanya ingin mencari ilmu, jatuh cinta bukan rencanaku.
Percuma, semua percuma. Rasa marah ini juga percuma. Asa ini percuma. Bahkan harapan pun bs capek. Keinginan bisa malu.
Aku tahu disini aku yang biasa mengharapkan yang tidak biasa. Namun kebiasaanmu merayuku yang membuatku menginginkan. Entah sampai kapan aku harus terbiasa.
Mencoba menerima ini semua telah berakhir, tapi ga pernah bisa mengerti.
Maksud hati mau ketemu dia, kenapa malah ketemu dia? Mana kamu.
Tidak ada janji yang diingkari, hanya saja hati ini patah. Pada dasarnya aku bukan wanita yang lemah. Tapi sekarang aku parah.
Rasanya seperti kehilangan, padahal aku ngga pernah memiliki kamu. Tiba-tiba membenci waktu yang berjalan, dan takdir yang sengit. Aku ingin menyalahkanmu yang pergi terlalu cepat, tapi kamu bukannya datang padaku. Tapi aku juga tidak mau menyalahkan diriku yang menjejakan diri di ruangan itu, saat itu pikiranku hanya ingin mencari ilmu, jatuh cinta bukan rencanaku.
Percuma, semua percuma. Rasa marah ini juga percuma. Asa ini percuma. Bahkan harapan pun bs capek. Keinginan bisa malu.
Nyampe kantor telat jam 12 siang, langsung makan. selesainya, ngerumpi, tawa tiwi terus foto-foto. abis itu jam 2 siang lagi seru-serunya (baca: dengan ngantuk dan malas yg sgt) nyari softnews untuk materi siaran sore, eh dikasih tau operatornya, penyiar yang sore kaga on air hari ini. yaaaah... terus gue ngapain dong. pekerjaan mencari berita itu kan satu-satunya harapan gue punya pekerjaan di ruangan jdfi ini. huahahaha. yaaa jadilah sekarang gue masuk kantor dengan makan gaji buta. ehhh, just for today lohhh, besok2 gue janji deh bakalan kerja dengan rajin dan anggun (yang terahir kaga ada hubungannya sama sekali)
keadaan kantor sepiiii banget :))) yang lain pada ngurusin final audition jjf 2010 di fx. jarang banget merasakan kesunyian ini di ruangan *dancing
terus tadi umay ngajakin ke fx, mau bentar atau lama yang penting mampir aja dulu.. jam setengah 6 nanti. gue juga tadinya mau ke fx tapi kalo ga da temennya bingung juga sih, ngapain. ghina pasti sibuk banget, secara di kan LO. ngebayangin dia yang ke-hectic-an pasti ngacak2 rambut mulu.
tik tik tik.. sedang menghitung waktu.
keadaan kantor sepiiii banget :))) yang lain pada ngurusin final audition jjf 2010 di fx. jarang banget merasakan kesunyian ini di ruangan *dancing
terus tadi umay ngajakin ke fx, mau bentar atau lama yang penting mampir aja dulu.. jam setengah 6 nanti. gue juga tadinya mau ke fx tapi kalo ga da temennya bingung juga sih, ngapain. ghina pasti sibuk banget, secara di kan LO. ngebayangin dia yang ke-hectic-an pasti ngacak2 rambut mulu.
tik tik tik.. sedang menghitung waktu.
Kamis, 18 Februari 2010
falling in love with an egocentric jerk
I thought what I have now is more than fulfilled. I was just about asked that to my bf, honestly. last night when his head right beside me, "do you feel fulfilled?"
"Kamu?"
"Yea." LIED.
"Aku belum, soalnya aku belum dipeluk kamu."
then I locked my arm around him then he put a big smile, "skrg aku udah merasa terpenuhi."
I have this lovely family and say, more than faithful bf, angelic friends.
but without him, I am thankless.
segalanya tentang dia, gue nggak tau.
so, I'm in crush with this man, dan ketika dia rajin nge bbm in gue dengan segala gombalannya, gue pikir rasa gue ini bersambut. setelah itu semuanya udah ngga sama lagi. lucu, ketika kita berfikir bahwa hidup butuh proses panjang dan lama untuk membuat situasi berubah drastis, pada kenyataannya, itu dibutuhkan hanya satu malam saja.
satu makan malam di fudcourt PS.
mundur dulu beberapa hari sebelumnya, gue adalah seorang gadis manis yang jatuh cinta kepada pacar gue sendiri. apa yang kurang dari kita? ngga ada. selera musik kita hampir sama. kalau pun beda, kita akan dengan baik hatinya membuka kuping kita untuk mendengarkan rekomendasi masing-masing. kemudian berkomentar. kemudian bercerita. nggak pernah garing. ngga pernah tanpa maksud. kita bisa berdampingan, berpelukan, kemudian mengobrol berjam-jam. tentang apa saja. gerutuan dia gue tanggepin secara serius. ambekan gue selalu dia tangani dengan cara yang menyenangkan. gue selalu suka melihat gue dan dirinya berjalan berdampingan, it feels so real, and it looks so right.
Boom, semuanya berubah karena pria ini. pria yang dari usianya saja sudah menunjukan kematangan. very very well done. if the analogy he is a steak, well, so yummy to eating it.
can't replace him on my mind. just can't take him out of my head.
but.. he's already dating. and in love... with himself.
selalu, bangun tidur gue dipenuhi dengan momentnya. even I was spending whole night with the bf. pagi ini gue terbangun dengan lirik lagu it's all coming back to me: "I finished crying in the instant that you left. but I can't remember where and when and how..." semuanya itu melatari bayangan dia. berkabut. ga jelas. udah lama banget gue ngga ketemu dia.
selalu terluka dengan tindakannya yang datang dan pergi oh begitu saja. selalu menikmati setiap luka yang dikarenakannya, selama dia masih melihat gue walau itu hanya untuk menargetkan bagian dari kulit gue mana lagi yang akan ditoreh dengan ketajamannya.
udah sekitar dua hari gue ga berhubungan sama dia. dan mungkin akan lebih lama lagi. semakin lama ditinggalkan, perasaan gue makin datar. yang sekarang masih bisa raba perasaan gue terhadapnya adalah kekaguman sosok yang pintar akan seni. dan hidup yang dia lalui. walau gambaran yang gue miliki mungkin hanya sedikit sekali dari yang gue tahu. hanya saja gue selalu tau apa yang dia ngga tau bahwa gue tau tentang dirinya. dan gue menyatakan hal itu padanya. kalau dulu gue mendapat informasinya karena ketidaksengajaan, sekarang gue berusaha mencari informasi tentangnya lewat internet yang mana sangat mudah karena ketika mengetik namanya gue mendapatkan 12.500 hasil dari bapak google yang sangat membantu.
tapi rasa sendu menggerogoti gue saat melakukan hal itu hingga akhirnya gue memutuskan untuk menutup window internet dan merasa sudah tau banyak dari yang gue butuhkan.
kejelasan akan sangat menyenangkan, namun untuk sekarang ini, satu-satunya orang yang bisa memberi itu, seperti tidak mau tahu. apalagi peduli.
well, it's just nice, you know, to meet you. it makes me have a standard how to be a person. yes, you gave me inspiration.
"Kamu?"
"Yea." LIED.
"Aku belum, soalnya aku belum dipeluk kamu."
then I locked my arm around him then he put a big smile, "skrg aku udah merasa terpenuhi."
I have this lovely family and say, more than faithful bf, angelic friends.
but without him, I am thankless.
segalanya tentang dia, gue nggak tau.
so, I'm in crush with this man, dan ketika dia rajin nge bbm in gue dengan segala gombalannya, gue pikir rasa gue ini bersambut. setelah itu semuanya udah ngga sama lagi. lucu, ketika kita berfikir bahwa hidup butuh proses panjang dan lama untuk membuat situasi berubah drastis, pada kenyataannya, itu dibutuhkan hanya satu malam saja.
satu makan malam di fudcourt PS.
mundur dulu beberapa hari sebelumnya, gue adalah seorang gadis manis yang jatuh cinta kepada pacar gue sendiri. apa yang kurang dari kita? ngga ada. selera musik kita hampir sama. kalau pun beda, kita akan dengan baik hatinya membuka kuping kita untuk mendengarkan rekomendasi masing-masing. kemudian berkomentar. kemudian bercerita. nggak pernah garing. ngga pernah tanpa maksud. kita bisa berdampingan, berpelukan, kemudian mengobrol berjam-jam. tentang apa saja. gerutuan dia gue tanggepin secara serius. ambekan gue selalu dia tangani dengan cara yang menyenangkan. gue selalu suka melihat gue dan dirinya berjalan berdampingan, it feels so real, and it looks so right.
Boom, semuanya berubah karena pria ini. pria yang dari usianya saja sudah menunjukan kematangan. very very well done. if the analogy he is a steak, well, so yummy to eating it.
can't replace him on my mind. just can't take him out of my head.
but.. he's already dating. and in love... with himself.
selalu, bangun tidur gue dipenuhi dengan momentnya. even I was spending whole night with the bf. pagi ini gue terbangun dengan lirik lagu it's all coming back to me: "I finished crying in the instant that you left. but I can't remember where and when and how..." semuanya itu melatari bayangan dia. berkabut. ga jelas. udah lama banget gue ngga ketemu dia.
selalu terluka dengan tindakannya yang datang dan pergi oh begitu saja. selalu menikmati setiap luka yang dikarenakannya, selama dia masih melihat gue walau itu hanya untuk menargetkan bagian dari kulit gue mana lagi yang akan ditoreh dengan ketajamannya.
udah sekitar dua hari gue ga berhubungan sama dia. dan mungkin akan lebih lama lagi. semakin lama ditinggalkan, perasaan gue makin datar. yang sekarang masih bisa raba perasaan gue terhadapnya adalah kekaguman sosok yang pintar akan seni. dan hidup yang dia lalui. walau gambaran yang gue miliki mungkin hanya sedikit sekali dari yang gue tahu. hanya saja gue selalu tau apa yang dia ngga tau bahwa gue tau tentang dirinya. dan gue menyatakan hal itu padanya. kalau dulu gue mendapat informasinya karena ketidaksengajaan, sekarang gue berusaha mencari informasi tentangnya lewat internet yang mana sangat mudah karena ketika mengetik namanya gue mendapatkan 12.500 hasil dari bapak google yang sangat membantu.
tapi rasa sendu menggerogoti gue saat melakukan hal itu hingga akhirnya gue memutuskan untuk menutup window internet dan merasa sudah tau banyak dari yang gue butuhkan.
kejelasan akan sangat menyenangkan, namun untuk sekarang ini, satu-satunya orang yang bisa memberi itu, seperti tidak mau tahu. apalagi peduli.
well, it's just nice, you know, to meet you. it makes me have a standard how to be a person. yes, you gave me inspiration.
mmmm whatcha do
lagi terngiang-ngiang lagunya imogen heap.
hmm starting to write.
hmmm.
I was thinking.
...
...
tadi nemuin resensi film baru, authornya c nicholas spark yang notabene bikin tentang the notebook dan a walk to remember yang menguras air mata. best drama I've seen, I think. ya. dia akan mengeluarkan film terbaru yang ditulisnya berjudul, dear John. yang main oh-my-god-look-at-that-six-packs Channing Tatum. hmm, kritisi film sih meragukan dia akan bermain bagus di drama ini karena sebelumnya dia belum pernah main. well, let's give him a chance to show his ability action. lawan mainnya sendiri bernama Amanda Seyfried yang namanya masih asing di telinga gue, well mungkin gue yang kurang concern, tapi tampangnya udah familiar gt. kalo dari trailernya sih... belum tau, buffernya lama. tapi gue pribadi sih tertarik.
ada jenis yang sama seperti genre film dear john in dan authornya si n. spark juga. judulnya the last song diperankan oleh Miley Cyrus. ngga tau kenapa dia yang main. hmm, kenapa gue ga setuju karena belakangan ini sering banget ngeliat dia dimana-mana jadinya bosen. pas lagi nyari trailernya ternyata malah dapet soundtrack film the last song itu dan yang membawakan tidak lain tidak bukan si aktris itu sendiri. ga sempet ngafalin judulnya karena udah terlanjur duluan mencibir apa yang gue liat. "Just like another teen movie" that was my first glance thought.
well I don't know kalaupun ahirannya ternyata su'udzon gue salah gue akan lebih menyarankan pemilih atau pembuat video klip soundtrack untuk lebih mengemasnya secara menarik, karena untuk gue sendiri nggak tertarik buat mendalami lebih lanjut bagaimana sih the last song itu. we'll see lah.
hmm starting to write.
hmmm.
I was thinking.
...
...
tadi nemuin resensi film baru, authornya c nicholas spark yang notabene bikin tentang the notebook dan a walk to remember yang menguras air mata. best drama I've seen, I think. ya. dia akan mengeluarkan film terbaru yang ditulisnya berjudul, dear John. yang main oh-my-god-look-at-that-six-packs Channing Tatum. hmm, kritisi film sih meragukan dia akan bermain bagus di drama ini karena sebelumnya dia belum pernah main. well, let's give him a chance to show his ability action. lawan mainnya sendiri bernama Amanda Seyfried yang namanya masih asing di telinga gue, well mungkin gue yang kurang concern, tapi tampangnya udah familiar gt. kalo dari trailernya sih... belum tau, buffernya lama. tapi gue pribadi sih tertarik.
ada jenis yang sama seperti genre film dear john in dan authornya si n. spark juga. judulnya the last song diperankan oleh Miley Cyrus. ngga tau kenapa dia yang main. hmm, kenapa gue ga setuju karena belakangan ini sering banget ngeliat dia dimana-mana jadinya bosen. pas lagi nyari trailernya ternyata malah dapet soundtrack film the last song itu dan yang membawakan tidak lain tidak bukan si aktris itu sendiri. ga sempet ngafalin judulnya karena udah terlanjur duluan mencibir apa yang gue liat. "Just like another teen movie" that was my first glance thought.
well I don't know kalaupun ahirannya ternyata su'udzon gue salah gue akan lebih menyarankan pemilih atau pembuat video klip soundtrack untuk lebih mengemasnya secara menarik, karena untuk gue sendiri nggak tertarik buat mendalami lebih lanjut bagaimana sih the last song itu. we'll see lah.
Langganan:
Postingan (Atom)